Soloraya
Selasa, 17 Maret 2015 - 06:10 WIB

PENEMUAN BARU : Situs Berumur Ribuan Tahun Ditemukan di Boyolali

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sebuah situs ditemukan di Dukuh Watugenuk, Desa Kragilan Kecamatan Mojosongo. Situs tersebut diduga berumur ribuan tahun. Foto diambil Senin (16/3/2015). (Muhammad Irsyam Faiz/JIBI/Solopos)

Penemuan baru beruapa situs bersejarah berusia ribuan tahun ditemukan di Desa Kragilan, Mojosongo, Boyolali.

Solopos.com, BOYOLALI — Penemuan baru berupa sebuah situs yang diduga berumur ribuan tahun ditemukan di Dukuh Watugenuk, Desa Kragilan Kecamatan Mojosongo. Meskipun situs itu sudah terlihat tanda-tandanya dalam bentuk bebatuan sejak puluhan tahun lalu. Namun tidak banyak warga yang tahu situs tersebut merupakan situs bersejarah.

Advertisement

Pada awal Agustus 2014 lalu seorang tokoh agama Hindu yang kebetulan tinggal di dukuh tersebut, bersama warga menggali tanah yang ada di sekitar bebatuan itu. Setelah digali ternyata memang benar di lokasi itu merupakan situs karena terdapat Yoni. Temuan Yoni itu mengindikasikan adanya sebuah tempat pemujaan masyarakat Hindu pada masa lalu.

Temuan tersebut akhirnya dilaporkan kepala desa setempat ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Boyolali sekitar pertengahan Agustus 2014.

Advertisement

Temuan tersebut akhirnya dilaporkan kepala desa setempat ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Boyolali sekitar pertengahan Agustus 2014.

Kepala Bidang Kebudayaan Disbudpar Boyolali, Hartono, membenarkan ada laporan dari warga Kragilan soal penemuan situs tersebut.

“Betul itu [ada temuan situs] waktu itu Kepala Desa Kragilan dan Camat Mojosongo yang melapor. Kemudian pada 28 Agustus 2014 kami melaporkan ke Balai Pelestarian Cagar Budaya [BPCB] Prambanan,” kata dia saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Senin (16/3/2015).

Advertisement

“Hasilnya memang di sana terdapat situs bersejarah. Kalau menurut petugas dari BCB waktu itu katanya situs itu sudah ada sejak abad ke-9. Jadi memang sudah ribuan tahun,” kata dia. Sementara itu, Espos kemudian menuju lokasi keberadaan situs tersebut.

Situs itu berada di tengah ladang warga. Kondisi lingkungan situs tersebut berupa gundukan bukit yang terbuat dari tatanan batu dan tertimbun tanah. Gundukan bukit tersebut memiliki dimensi ukuran panjang sekitar 40 meter dan lebar 30 meter.

Sementara itu, Kepala Desa Kragilan, Dedi Saryawan, mengatakan sejak kedatangan petugas dari BPCB, penggalian situs tersebut akhirnya dihentikan.

Advertisement

“Sekarang posisinya masih seperti terakhir digali warga waktu itu,” kata dia.

Menurut dia, situs tersebut berada di atas lahan milik warga setempat yang merupakan tanah warisan. “Sepekan yang lalu ada petugas dari BPCB datang ke sini [Kragilan] untuk membicarakan soal pemugaran candi di atas tanah itu, sepertinya pemilik juga sudah sepakat dengan itu,” jelas dia.

 

Advertisement

 

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif