Soloraya
Selasa, 17 Maret 2015 - 07:00 WIB

PENCURIAN KLATEN : Polisi Klaten Bongkar Komplotan Pencuri Spesialis Pikap, 3 Dibui...

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pencuri mobil (ghemedia.com)

Pencurian Klaten melibatkan sejumlah warga Jawa Timur. Mereka diundang warga Klaten untuk beraksi di wilayah ini.

Solopos.com, KLATEN – Jajaran Polres Klaten membongkar komplotan pencuri spesialis mobil pikap. Kini, tiga anggota komplotan itu, yakni Legiman, 27, warga Gaden, Trucuk, Klaten; Mukhlis, 39, warga Tlogo, Kanigoro, Blitar, Jawa Timur (Jatim); serta Nanang Rudi, 40, warga Kedung Banteng, Sumber Manjing, Malang, Jatim dibui di Mapolres Klaten.

Advertisement

Ketiganya diyakini polisi telah menggondol lima unit mobil selama beraksi di Kota Bersinar beberapa waktu terakhir. Demi mengangkap mereka, kaki salah seorang pelaku, Legiman, ditembak aparat. Alasannya, ia berusaha melarikan diri saat hendak ditangkap.

Sejauh ini, polisi Klaten mengaku masih mengejar dua pelaku lainnya yang berasal dari Jawa Timur. “Operasi yang mereka lakukan mulai awal Maret. Pada 5 Maret, komplotan ini menggondol dua pikap di wilayah Prambanan dan Jogonalan. Pada 9 Maret, mereka berpindah ke Trucuk dan Ceper. Terakhir, pada 10 Maret melakukan pencurian mobil di Pedan,” papar Kasatreskrim Polres Klaten, AKP Fachrul Sugiarto saat ditemui wartawan di Mapolres Klaten, Senin (16/3/2015).

Diundang ke Klaten
Kelompok tersebut diketahui beroperasi lintas daerah. Pencurian diotaki oleh Legiman sebagai pencari sasaran mobil yang dicuri. “Jadi ada orang lokal yang mengundang ke sini, yakni Legiman. Dia mengundang pelaku yang semuanya dari Jatim ke Klaten,” ungkapnya.

Advertisement

Dalam beraksi, para pelaku membawa sejumlah peralatan. Kasatreskrim mencontohkan pelaku menggunakan tabung gas sebagai alat untuk membuka pintu mobil yang digembok. “Untuk membuka gembok itu bukan menggunakan linggis teetapi tabung gas yang sudah terhubung dengan alat dengan ujung bisa berfungsi menjadi las ketika dipantik api. Dengan dipanasi terus menerus gembok meleleh,” kata dia.

Komplotan tersebut juga membawa kunci leter T yang digunakan untuk membuka pintu mobil. Untuk menyalakan mesin mobil, pencuri menggunakan kabel soket. “Mereka memutus kabel power untuk menyalakan mobil kemudian menyambungkannya ke kabel soket,” tambahnya.

Pecatan Polisi Terlibat
Kasatreskrim menerangkan masih ada sekitar dua pelaku yang saat ini dalam pengejaran polisi. Aparat Polres Klaten juga masih mengembangkan kasus itu terkait adanya informasi keterlibatan pecatan anggota polisi di wilayah Jatim yang diduga sebagai penadah. Dari penangkapan itu, aparat mengamankan satu pick up sementara kendaraan hasil curian lainnya sudah di-preteli.

Advertisement

Sementara itu, Legiman mengaku pencurian dilakukan setelah mereka menerima pesanan dari seseorang yang berasal dari Jatim. Komplotan itu mengaku hanya beroperasi di wilayah Klaten dan mengincar pikap yang tidak diparkir di garasi. “Setelah berhasil membuka pintu mobil, kami terlebih dahulu mendorong jauh dari rumah. Kemudian mesin baru kami nyalakan,” ujar dia.

Mereka melakukan pencurian pada dini hari atau saat para pemilik kendaraan tidur. Terkait mobil hasil curian, Legiman menjelaskan dijual ke wilayah Jatim dengan harga Rp10 juta/unit. Di tangan penadah, mobil-mobil hasil curian dipreteli untuk kemudian dijual terpisah. Terkait awal perkenalan para pelaku, Legiman mengaku mengenal seluruh tersangka itu saat sama-sama mendekam di LP Solo beberapa tahun lalu.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif