Jatim
Selasa, 17 Maret 2015 - 19:05 WIB

KINERJA JOKOWI : Jokowi Direcoki PDIP, Ini Pesan Ormas Projo

Redaksi Solopos.com  /  Aries Susanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Lambang Projo (Projotransparansi.com)

Kinerja Jokowi kerap direcoki oleh oposisi, tak terkecuali partai pendukungnya. Ormas yang lahir dari sukarelawan Jokowi, Projo meminta Jokowi tetap sebagai negarawan.

Madiunpos.com, MADIUN – Pemerintahan Jokowi terus digoyang dengan berbagai isu tak sedap sejak awal pemerintahannya. Isu-isu tersebut tak hanya diembuskan oleh partai oposisi, melainkan juga dari partai pengusungnya sendiri, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Advertisement

Lantas, bagaimana sikap Ormas Projo, organisasi yang dilahirkan dari sukarelawan Jokowi tersebut?

Ketua sekaligus koordinator Projo eks Karesidenan Madiun, ST Sarono, mengatakan saat ini telah terjadi kerancuan politik. Menurutnya, PDIP sebagai partai pengusung Jokowi menjadi presiden telah melakukan sejumlah langkah yang membingungkan masyarakat.

“PDIP ini kan partai pengusung Jokowi, tapi justru menyerang Jokowi terus. Ini membuat kerancuan politik,” paparnya saat ditemui Madiun Pos di sekretariat Projo Kabupaten Madiun, Selasa (17/3/2015).

Advertisement

Sebagai mantan sukarelawan Jokowi, kata Sarono, Projo mendesak Jokowi agar memosisikan diri sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan. Dengan kata lain, Jokowi jangan lagi memihak salah satu partai, namun harus berpihak kepada kepentingan rakyat Indonesia.

“Projo mendesak Jokowi agar menjadi negarawan, bukan tugas partai. Dia harus bisa mengayomi rakyat karena telah menjadi milik rakyat. Jangan lagi dikendalikan partai,” paparnya.

Ormas Projo, lanjutnya, tetap solid mendukung dan mendampingi Jokowi sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan. Menurutnya, kebijakan-kebijakan Jokowi selama dinilai masih dalam koridor kerakyatan yang terarah.

Advertisement

“Sikap Pak Jokowi kami lihat masih berpihak kepada rakyat. Kebijakan-kebijakannya juga masih mencerminkan seorang yang peduli atas nasib petani, kaum buruh, mengedepankan kesederhanaan ketimbang kemewah-mewahan,” ujar mantan aktivis Gerakan Pemuda Marhaenis itu.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif