Soloraya
Selasa, 17 Maret 2015 - 21:30 WIB

KASUS UNIVET SUKOHARJO : Tuding Korupsi, Mahasiswa Univet Tuntut Rektor Mundur

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kampus Univet Bantara (Eko Mafrundoni Aprillyanto/JIBi/Solopos.com)

Kasus Univet Sukoharjo terus bergulir. Hari ini, mahasiswa Univet berdemo menuntut rektor mundur dari jabatannya.

Solopos.com, SUKOHARJO — Mahasiswa Universitas Veteran Bangun Nusantara (Univet Bantara) Sukoharjo yang tergabung dalam Aliansi Peduli Mahasiswa Univet Bantara menggelar aksi demo di kampusnya. Mereka menuntut Rektor Univet, Trisno Martono, mundur dari jabatannya, Selasa (17/3/2015).

Advertisement

Aksi demo yang di gelar di depan Gedung H (Gedung Rektorat) ini merupakan bentuk protes mahasiswa kepada Trisno Martono mereka tuding telah menyelewengkan dana. Koordinator aksi, Riris Prabowo Bayu Aji, mengatakan Trisno harus mengganti uang senilai Rp1,175 miliar paling lambat 20 Maret.

Dugaan penyelewengan ini diperoleh Riris dari hasil pemeriksaan keuangan yang telah dilakukan Tim Yayasan Pembina Pendidikan Perguruan (YPPP) Veteran Sukoharjo pada Senin (9/3/2015). “Kami tidak ingin dipimpin pemimpin yang telah merenggut hak kami,” ungkapnya saat ditemui wartawan usai acara, Selasa.

Riris juga mengatakan ia tak lagi mempercayai Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Univet Bantara. Menurutnya, BEM Univet justru membela Rektor Univet melalui surat pernyataan sikap yang dikeluarkan BEM pada Sabtu (7/1/2015) lalu.

Advertisement

“Poin keempat di surat ini menyatakan kalau ada penggulingan Rektor sebelum tahun 2017 [masa akhir jabatan], BEM akan melakukan aksi mempertahankan Rektor sampai 2017,” ungkapnya sambil menunjukkan surat pernyataan sikap tersebut kepada wartawan.

Dalam demo ini, mereka juga melakukan aksi teatrikal. Dalam teatrikal tersebut, seorang mahasiswa menggunakan topeng wajah Trisno sambil membagi-bagikan uang fotokopian yang tertempel di bajunya ke mahasiswa Univet. Selain itu, Aliansi Peduli Mahasiswa Univet juga membakar pocong yang diberi topeng Trisno di atas dua ban mobil pada saat berorasi di depan Gedung Rektorat Univet.

Akibat aksi pembakaran ini, halaman gedung dipenuhi dengan asap hitam yang tebal. “Saya mendukung aksi ini. Saya setuju Rektor diturunkan kalau ia benar-benar menyelewengkan dana,” ungkap salah satu mahasiswa yang tidak mengikuti demo, Deni Darmawan.

Advertisement

Terkait dengan aksi demo ini, Humas Kerjasama Univet Bantara, Catur Rini Sulistyaningsih, mengatakan aksi ini di luar sepengetahuannya. Ia juga mengaku tidak tahu menahu terkait dengan isu penyelewengan dana yang dilakukan Trisno. “Nanti kami ajak rembug. Kita itu keluarga, kadang ada salah persepsi,” ungkapnya saat ditemui Solopos.com di sela-sela demo.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif