Jateng
Selasa, 17 Maret 2015 - 16:50 WIB

CALON REKTOR : Undip Saring Tiga Kandidat, Pemilihan Dilakukan 2 April

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/dokumen)

ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/dokumen)

Calon Rektor Universitas Diponegoro bakal segera bertarung dalam pemilihan pada 2 April mendatang. Undip menyatakan telah menyaring tiga kandidat dari lima kandidat 

Advertisement

 

Kanalsemarang.com, SEMARANG—Universitas Diponegoro Semarang melakukan penyaringan tiga bakal calon rektor yang akan mengikuti pemilihan rektor periode 2015-2019 pada 2 April 2015.

“Kami telah menyaring dari sebanyak lima bakal calon rektor menjadi tiga calon rektor,” kata Ketua Panitia Pemilihan Rektor Undip Periode 2015-2019 Prof Sunarso seperti dikutip Antara, Selasa (17/3/2015).

Advertisement

Hal itu diungkapkan Guru Besar Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP) Undip itu usai penyampaian visi-misi lima bakal calon rektor Undip, sekaligus penyaringan menjadi tiga kandidat.

Kelima bakal calon rektor Undip, yakni Prof Slamet Budi Prayitno (Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan-FPIK), Prof M Arifin (FPP), Prof Yos Johan Utama dari Fakultas Hukum Undip.

Ketiganya lolos sebagai calon rektor, masing-masing mendapatkan 37 suara (Prof Slamet Budi Prayitno), 32 suara (Prof M Arifin), dan Prof Yos Johan Utama mendapatkan sebanyak 27 suara.

Advertisement

Sementara dua bakal calon rektor Undip lainnya, yakni Prof Ocky Karna Radjasa (FPIK) dan Dr Muhammad Nur (Fakultas Sains dan Matematika) sama-sama mendapatkan 11 suara dalam voting senat.

Menurut Sunarso, ketiga calon rektor berhak mengikuti pemilihan rektor yang digelar pada 2 April mendatang, bersama dengan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Prof M Nasir.

Ia menjelaskan tahapan pemilihan rektor dimulai dari penjaringan, penyaringan, sampai pemilihan rektor yang rencananya dihadiri langsung oleh menteri untuk memilih satu dari tiga calon yang maju.

Selain anggota senat, kata dia, memang tidak memiliki hak suara untuk memilih calon rektor, tetapi seluruh civitas akademika tetap difasilitasi untuk memberikan masukan kepada senat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif