Lifestyle
Senin, 16 Maret 2015 - 12:30 WIB

KULINER SOLORAYA : Soto Kalkun dan Bebek Ini Bikin Ketagihan...

Redaksi Solopos.com  /  Evi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Soto kalkun Waroeng Gazebo Prambanan (Dok/JIBI/Solopos)

Kuliner Soloraya kali ini adalah soto daging kalkun.

Solopos.com, KLATEN — Kuliner soto di Soloraya, pada umumnya menggunakan daging ayam atau daging sapi. Namun, tak demikian dengan soto yang ada di Klaten ini. Warung­warung itu menyajikan menu soto dengan daging unik, yaitu kalkun dan bebek.

Advertisement

Solopos.com mengunjungi Waroeng Gazebo yang terletak di Jl. Manisrenggo, Prambanan, Klaten, Kamis (12/3/2015). Warung itu berlokasi di sebelah utara Kantor Polsek Prambanan dan menyediakan menu kuliner soto kalkun.

Penasaran dengan rasa soto kalkun, Solopos.com memesan seporsi soto kalkun tersebut. Ada dua pilihan, soto campur atau soto pisah. Soto campur artinya soto, kuah, daging dan nasi disajikan dalam satu mangkuk. Sementara, penyajian soto pisah adalah nasi ditempatkan di piring tersendiri, terpisah dari kuah, sayur, dan daging.

Advertisement

Penasaran dengan rasa soto kalkun, Solopos.com memesan seporsi soto kalkun tersebut. Ada dua pilihan, soto campur atau soto pisah. Soto campur artinya soto, kuah, daging dan nasi disajikan dalam satu mangkuk. Sementara, penyajian soto pisah adalah nasi ditempatkan di piring tersendiri, terpisah dari kuah, sayur, dan daging.

Pengunjung yang akan menikmati hidangan bisa menggunakan gazebo-­gazebo yang telah disediakan. Di gazebo itu pengunjung dapat menyantap kuliner soto kalkun sambil lesehan.

Namun, apabila ada pengunjung yang tidak ingin makan dengan konsep lesehan, Waroeng Gazebo juga menyediakan gazebo dengan kursi, sehingga pengunjung tidak perlu lesehan. Menariknya, beberapa kalkun terlihat wira-­wiri di halaman resto tersebut.

Advertisement

Racikan bumbu pada kuah yang terasa di lidah antara lain jahe, merica, kemiri, dan garam menciptakan rasa asin gurih yang khas. Bumbu tersebut adalah bumbu dasar yang biasa digunakan untuk mengolah soto.

Daging kalkun yang dicampurkan terbilang banyak, tak kurang dari 10 potong berukuran sebesar ujung jari telunjuk. Tekstur dagingnya empuk, mirip dengan rasa daging ayam.

Seporsi besar nasi pulen terhidang di piring berbeda. Cocok disantap bersama dengan soto yang lezat. Jika Anda suka pedas, Waroeng Gazebo yang setiap hari buka pukul 10.00 WIB-­22.00 WIB tersebut menyediakan sambal ijo.

Advertisement

Rasa sambel ijo tersebut mirip dengan sambal bawang. Sepotong jeruk nipis juga disediakan pada cawan yang sama dengan sambal. Selesai menghabiskan makanan tersebut, badan terasa hangat. Efek rempah-rempah seperti jahe dan merica terasa menyegarkan badan.

Pelayan di Waroeng Gazebo, Budiman, 22, mengatakan menu soto kalkun diciptakan untuk memberikan nuansa berbeda bagi para penggemar soto. Menurutnya, warung tersebut mulai menyediakan soto kalkun dan sop kalkun sejak setahun lalu.

“Seporsi soto campur dihargai Rp7.000. Sedangkan soto pisah dihargai Rp10.000 per porsi. Kami menjamin hidangan di sini halal. Ada lebel halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI),” terang dia.

Advertisement

Soto spesial lain di Soloraya adalah soto bebek di Warung Soto Bebek Bu Siswo. Lokasinya berada di sebelah selatan Jl. Jogja­-Solo, tepatnya di Kios Karanglo, Desa Karangdukuh, Kecamatan Jogonalan, Klaten atau sebelah timur Kantor Pos Jogonalan.

Soto bebek dan bebek bacem Bu Siswo (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com memesan soto campur di warung itu. Potongan daun kol, kecambah, dan seledri dicampur dengan nasi, lalu disiram dengan kuah soto berwarna kuning terhidang di meja. Pada bagian atas hidangan itu terdapat beberapa suwir daging bebek bacem dan bawang goreng.

Saat dicoba, rasanya mantap. Soto campur ini cenderung mirip dengan soto yang ada di Solo, tidak menggunakan bihun dalam racikannya. Daya tarik soto ini ada pada daging bebeknya. Daging bebek itu terasa manis gurih khas bumbu bacem. Namun, warung makan ini memberikan bumbu rahasia sehingga rasanya sedikit berbeda dengan tempe bacem.

Uniknya, daging bebek yang disajikan terasa sangat empuk. Daging itu tidak berbau amis layaknya daging bebek pada umumnya.

Pengelola Warung Makan Soto Bebek Bu Siswo, Tien Sundari, 46, atau yang akrab dipanggil Mbak Tien, mengatakan ia juga kurang tahu awal mula ide membuat soto bebek. Yang jelas, resep itu ternyata digemari konsumen. Tak jarang, pelanggan dari luar daerah rela datang untuk membeli soto bebek atau bebek bacem di warungnya.

Seporsi soto bebek campur dihargai Rp7.000. Sementara, soto bebek pisah dihargai Rp10.000 seporsi. Warung tersebut buka pukul 05.00 WIB dan tutup pada pukul 14.00 WIB.

“Saya juga menjual bebek bacem. Kalau per potong harganya Rp25.000. Kalau bebek bacem utuh harganya Rp90.000,” terang Mbak Tien.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif