Jogja
Minggu, 15 Maret 2015 - 10:20 WIB

KERUSUHAN JALAN MAGELANG : Polres Sleman Akan Panggil Korlap Suporter

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga membenahi sisa kerusuhan suporter PSIM, Jumat (13/3/2015). (Desi Suryanto/JIBI/Harian Jogja)

Rusuh suporter yang terjadi pada Jumat (13/3/2015) masih berbutut panjang.

Harianjogja.com, SLEMAN – Aksi perusakan yang dilakukan ribuan suporter di wilayah Sleman berbuntut panjang. Polres Sleman akan memanggil koordinator suporter tersebut untuk dimintai keterangan terhadap aksi perusakan.

Advertisement

Sebelumnya ratusan warga Sleman melakukan sweeping suporter di Jalan Magelang Km. 14, Temulawak, Triharjo, Sleman, Jumat (13/3/2015) malam. Penghadangan itu dilakukan karena pada Jumat (13/3/2015) siang suporter tersebut melakukan perusakan di kawasan tersebut.

Kapolres Sleman AKBF Faried Zulkarnaen pihaknya sudah berupaya semaksimal mungkin untuk mencegah terjadinya bentrok. Terutama mengalihkan suporter dari Magelang untuk tidak melewati Jalan Magelang. Setelah sweeping di Jalan Magelang Km. 14 berhasil diredam, tetapi penghadangan warga Sleman juga terjadi di kawasan Balecatur, Gamping Sleman. Faried tidak menampik adanya sedikit bentrok, tapi berhasil dikendalikan.

“Itu kejadiannya sekitar jam 11 [23.00 WIB],” ungkap mantan Kapolres Gunungkidul ini Sabtu (14/3/2015).

Advertisement

Akibat dari peristiwa di Gamping tersebut memang ada dampak kerusakan rumah warga. Sejauh ini, kata dia, sudah ada empat warga yang melaporkan kasus perusakan oleh suporter ke Polres Sleman. Satu warga dari Triharjo, Sleman dan tiga lainnya dari Gamping. Terkait laporan tersebut pihaknya akan memanggil koordinator suporter yang ditengarai melakukan perusakan. Pihaknya sudah mengidentifikasi pihak suporter tersebut.

“Kami akan melakukan pemanggilan terhadap korlap suporter itu. Untuk dimintai keterangan terkait perusakan,” imbuhnya.

Ke depan pihaknya berharap ada komitmen dan kesepakatan antar kelompok suporter agar peristiwa tidak terulang lagi. “Kami mengimbau untuk bisa saling menjaga dan meredam ketika emosi terjadi,” ujarnya.

Advertisement

Sejauh sebagai akibat dari aksi tersebut belasan rumah rusak dan beberapa orang luka ringan. Kapolsek Gamping Kompol Agus Zaenudin menambahkan Saat melewati Gamping suporter sempat melakukan perusakan rumah dan mobil. Tindakan itu dilakukan antara pukul 23.00 WIB Jumat (13/3/2015) hingga pukul 01.15 WIB Sabtu (14/3/2015). Selain itu, pihaknya mengamankan dua unit sepeda motor Yamah Mio dan Suzuki Smash yang diduga milik suporter. Kedua motor itu ditinggal lari karena kehabisan bahan bakar.

“Serta mengamankan sajam jenis clurit,” ujarnya.

Salahsatu korban yang paling banyak mengalami kerugian akibat ulah suporter adalah Dono Premono. Warga Jalan Magelang Km 14, RT 11 RW 38 Temulawak, Kelurahan Triharjo, Sleman. Dono termasuk salahsatu warga yang secara resmi sudah melapor ke polisi atas kasus yang dialaminya. Menurutnya perusakan yang dilakukan oleh suporter dilakukan dari dua gelombang. Tetapi dari gerombolan tengah dan belakang.

“Kalau yang depan malah tidak melakukan apa-apa. Toko saya spare part itu rusak semua. Kemudian tetangga ada mobil rumah juga dirusak,” ungkapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif