SOLOPOS.COM - Yamaha Jupiter MX King 150 (Twitter @YamahaIndonesia)
Sepeda motor terbaru Yamaha MX King 150 diklaim menempati kasta tertinggi motor bebek. Dengan mesin 150 cc, performanya pun tak perlu diragukan.
Solopos.com, BOGOR – Sepeda motor terbaru MX King 150 resmi diperkenalkan Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM). Generasi ketiga keluarga Jupiter MX itu diklaim memiliki performa yang lebih ganas dari pendahulunya.
Jupiter MX sempat hadir dengan mesin 135 cc dan diklaim menjadi motor bebek terganas. Sekarang, motor bebek itu kembali lahir dengan kapasitas mesin yang lebih besar dengan teknologi fuel injection. Bahkan YIMM juga menyebutnya sebagai “Raja Jalanan”. Lantas bagaimana performanya?
Dihimpun Solopos.com dari laman Detik dan TMCBlog, Jumat (13/3/2015), berikut ini sensasi saat ngebut menunggangi Yamaha MX King 150:
Dihimpun Solopos.com dari laman Detik dan TMCBlog, Jumat (13/3/2015), berikut ini sensasi saat ngebut menunggangi Yamaha MX King 150:
Posisi Berkendara
Jika dilihat dengan segitiga ergonomi berkendara, posisi saat menunggangi MX King 150 terbilang nyaman dengan jarak telapak kaki, pantat dan telapak tangan yang pas untuk penggunaan sehari-hari.
Sedikit berbeda dari versi sebelumnya, kini setang bebek sport itu hadir dengan posisi lebih rendah. Handlebar juga berukuran lebih kecil namun kini memiliki bahan lebih baik sehingga lebih nyaman dan terasa mantap saat digenggam.
Saat mesin dinyalakan, suara terdengar halus seperti pada versi sebelumnya. Tuas kopling cukup empuk dengan respon yang cepat. Masuk gigi pertama, mesin 150 cc terasa memberi perubahan drastis karena tarikan motor bebek sport itu terbilang galak .
“Tekan tuas kopling, masukkan gear pertama kemudian betot gas sampai sekitar 6.000 rpm. Saat kopling dilepas tiba-tiba, motor langsung loncat, serem. Ngebut di gear pertama sampai tachometer di garis merah tembus kecepatan 45 km/jam,” ujar tulis Taufik Hidayat dalam laman TMCBlog.
“Masuk gigi kedua dengan tachometer kembali mencapai area merah, kecepatan MX King tembus hingga 70 km/jam,” lanjut Taufik Hidayat.
Taufik menambahkan, perpindahan gigi pertama hingga gigi kelima terasa cukup halus. Namun perlu diketahui, tuas persneling berukuran cukup kecil sehingga akan terasa kurang nyaman digunakan jika pengendara memakai sepatu berukuran besar.
Handling
Saat diajak untuk bermanuver dan melikuk-liuk di tikungan, si raja jalanan terasa sangat lincah. Kelincahan itu dihasilkan oleh suspensi mono shock dibagian belakang, tilt-able footstep serta swing arm dan desain rangka terbaru yang lebih ringan.
Saat melibas tikungan tajam pun pengendara tak perlu ragu. Sebab ban depan ring 17 berukuran 70/90 membuat aktifitas menikung terasa ringan dan stabil. Sedangkan ban belakang berukuran 120/70 juga menambah daya cengkram sehingga “bantingan” ke kanan-kiri juga terasa mantap dan tidak selip.