Soloraya
Jumat, 13 Maret 2015 - 03:10 WIB

PASAR IR. SOEKARNO SUKOHARJO : Dimasuki Pencuri, Tangga Mendesak Diberi Pintu

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pedagang peralatan rumah tangga dari bambu di Pasar Ir. Soekarno, Sukoharjo, Yatno, 45, mengamati etalase di los No. 111 dan 112 yang dicongkel pencuri, Kamis (12/3/2015). (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

Pasar Ir Soekarno Sukoharjo dirasa tak aman. Tangga pasar yang menjadi jalan masuk pencuri didesak diberi pintu.

Solopos.com, SUKOHARJO — Para pedagang menilai Pasar Ir. Soekarno, Sukoharjo Kota, Sukoharjo, tidak aman. Pencurian barang dagangan beberapa kali terjadi di pasar yang ditempati sejak 9 Januari 2015 lalu itu.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com di pasar Ir. Soekarno Sukoharjo, Kamis (12/3/2015), pencurian demi pencurian terjadi di los lantai I. Peristiwa teranyar pencuri membobol tiga los milik dua pedagang, yakni los sembako No. 111 dan 112 milik Pupon dan los kelontong No 17 milik Yuni Ekawati.

Diperkirakan pelaku beraksi pada Rabu (11/3/2015) malam atau Kamis dini hari. Pelaku yang beraksi di los Pupon mencongkel pintu geser etalase dan menggondol tiga slop serta tiga bungkus rokok. Modus yang sama dilakukan pelaku di los Yuni. Satu renteng kopi susu dan satu pack agar-agar digondol pelaku.

Pedagang sembako di los No. 131, Lami, 42, saat ditemui Solopos.com mengaku juga pernah menjadi korban pencurian, pertengahan Januari 2015 lalu. Sebanyak dua bal atau 400 buah teh dagangannya raib digondol maling. Akibat peristiwa tersebut warga Bagusan, Mandan, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo itu mengalami kerugian ratusan ribu rupiah.

Advertisement

“Waktu itu los saya belum ada bangunan pengaman seperti sekarang. Dagangan hanya saya tutupi terpal. Setelah ada kejadian itu saya bangun pengaman ini. Sebenarnya tidak boleh, petugas pasar sudah nyuruh saya membongkar. Tapi bagaimana lagi, demi keamanan. Kalau kecurian siapa yang mau tanggung jawab,” ucap Lami.

Menurut dia tidak hanya dia yang menjadi korban. Ada beberapa pedagang lain yang juga kehilangan barang dagangan. Dia memperkirakan pelaku dapat masuk ke pasar melalui tangga menuju lantai II di luar pasar. Dari lantai II pelaku dengan sangat mudah masuk ke lantai I melalui tangga. Akses menuju lantai II itu tidak berpintu teralis besi seperti di pintu masuk-keluar lantai I.

“Meski jalur masuk-keluar lantai I berpintu besi tapi kalau tangga menuju lantai II tidak berpintu besi ya sama juga bohong,” imbuh Lami.

Advertisement

Dia menilai pencurian demi pencurian yang terjadi di dalam pasar menandakan pasar tidak aman. Perempuan yang berdagang sejak puluhan tahun itu mendesak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) memperketat pengamanan. Menurut dia akses menuju lantai II harus diberi pintu besi. Selain itu petugas pengamanan juga harus intensif berpatroli di luar maupun di dalam pasar.

Pedagang lain yang pernah menjadi korban pencurian, Jayem, sependapat dengan Lami. Dia menilai pasar belum aman dari pelaku kejahatan. Pedagang peralatan rumah tangga itu menceritakan 10 buah anglo seng atau tempat pembakaran sate raib digondol pencuri beberapa pekan lalu. Dia menduga pelaku beraksi pada malam hari.

Lurah Pasar Ir. Soekarno Sukohaji, Tri Sukrisno, membenarkan telah terjadi pencurian di tiga los. Dia sudah mengusulkan pembuatan pintu teralis besi di setiap akses menuju lantai II. “Petugas satpam setiap hari berpatroli di pasar. Tapi yang namanya pencuri pasti mencari celah,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif