Jogja
Kamis, 12 Maret 2015 - 23:20 WIB

KURS RUPIAH : Harga Kedelai Naik, Tahu dan Tempe Terancam

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pekerja melakukan proses pencetakan tahu di rumah pengrajin tahu Kanoman, Gagak Sipat, Boyolali. Harga kedelai sebagai bahan baku pembuat tahu yang mencapai harga Rp8.300/kg membuat pengrajin menaikkan harga tahu dipasaran Rp50 hingga Rp100/biji tergantung ukuran. (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

Kurs Rupiah melemah mempengaruhi produksi tahu tempe.

Harianjogja.com, BANTUL – Nilai rupiah melemah terhadap dolar membawa dampak naiknya harga kedelai di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Bantul. Kondisi ini diperburuk minimnya minat petani lokal menanam jenis palawija kedelai.

Advertisement

“Kedelai jenis amerika ini kita impor. Disejumlah pasar ditemukan adanya kenaikan harga,” kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkoptan) Pemkab Bantul, Sulistiyanto, Rabu (11/3/2015).

Menurut Sulityanto, beberapa hari terakhir harga kedelai mencapai Rp 7.000 per kilogram (kg). Kini harga tersebut berubah menjadi Rp8.000 per kg. Ada kenaikan Rp1.000 per kg. Ini kita temui di beberapa pasar tradisional,” ujarnya.

Melemahnya rupiah terhadap dolar dinilai menjadi penyebab kenaikan harga kedelai ini. Namun, tidak semata-mata hanya faktor pengaruh nilai rupiah, terbatasnya petani menanam kedelai lokal juga saling mempengaruhi.

Advertisement

Sulistyanto menambahkan meskipun harga kedelai naik, pada pantauan kemarin menunjukkan tidak berdampak pada harga tahu atau tempa yang bahan utamanya terbuat dari kedelai. Dimungkinkan karena para produsen tempe dan tahu belum banyak mengetahui kenaikan harga tersebut.

Waluyo, seorang pedagang tahu Pasar Mangiran mengatakan, belum ada kenaikan harga tahu. Dari pihak
produsen harga masih relatif stabil. Sebagai pedagang, Waluyo hanya bisa mengikutu harga produksi.

“Jika dari pabriknya nanti naik ya kita ikut,” ungkapnya.

Advertisement

Lestari, pengunjung pasar di Imogiri mengaku terakhir kali membeli tahu sekitar dua hari lalu. Meskipun belum ada perubahan harga, warga Karangtalun, Imogiri, ini sudah merasakan adanya perubahan produksi.

“Kayaknya produksinya lebih tipis. Nggak kenyal lagi,” tutup ibu rumah tangga.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif