News
Kamis, 12 Maret 2015 - 04:55 WIB

Djarum Foundation Dirikan Program Fashion SMK

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Facebook)

Solopos.com, KUDUS —Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia memiliki keunggulan untuk menjadi  kiblat busana muslim dunia.

Untuk mewujudkan gagasan itu, Djarum Foundation menggandeng perancang busana ternama Irna Mutiara dan Bank Negara Indonesia (BNI) mendirikan program fashion di SMK Nahdlatul Ulama (NU) Banat, Kudus.

Advertisement

Peresmian program fashion yang merupakan pengembangan program jurusan tata busana dilakukan dengan penandatanganan prasasti oleh General Manager Corporate Development Djarum, Agus Siswanto, CEO Bank BNI Kantor Wilayah Semarang, Iwan Abdi, dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kudus, Sudjatmoko mewakili Bupati Kudus, di SMK NU Banat, Rabu (10/3/2015).

Acara peresmian dimeriahkan dengan gelaran peragaan busana muslim karya Irna Mutiara dan siswi SMK NU Banat berlebel Zelmira.
Peragaan busana dibawakan 15 model perempuan, 10 di antaranya dari siswi sekolah tersebut dan lima model profesional.

Advertisement

Acara peresmian dimeriahkan dengan gelaran peragaan busana muslim karya Irna Mutiara dan siswi SMK NU Banat berlebel Zelmira.
Peragaan busana dibawakan 15 model perempuan, 10 di antaranya dari siswi sekolah tersebut dan lima model profesional.

Untuk mendukung program fashion itu, dibangun studio design  yang dilengkapi dengan berbagai peralatan canggih, seperti seperangkat computer optitex fashion CAD yang biasa digunakan perancang busana kelas dunia.

Program Director Bakti Pendidikan Djarum Foundation, Primadi H. Serad menyatakan untuk mewujudkan Indonesia sebagai kiblat busana muslim dunia dengan meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) pada sekolah menengah kejuruan (SMK).

Advertisement

Melalui program fashion ini, lanjut dia, para siswa SMK tidak hanya sekadar dibekali kemampuan menjahit saja, tapi juga merancang, mendesain untuk menciptakan sebuah trend busana muslim.

Di samping itu para siswa dibekali pula dengan kemampuan memasarkan hasil rancangannya, sehingga bisa menjadi wiraswasa mandiri. “Dengan demikian lulusan SMK nantinya memiliki keahlian merancang serta memasarkan hasilnya,” tandas Primadi.

Mengenai apakah Djarum Foundation akan membuka program fashion di SMK lain, dia menyatakan tidak berpikir sekolah di luar Kudus. “Kami membuka program fashion di SMK NU Banat, Kudus saja, karena sebagai tempat kelahiran Djarum,” tukasnya.

Advertisement

Sementara itu, Irma Mutiara mengatakan SMK NU Banat menjadi percontohan atau pilot project penerapan kurikulum pendidikan busana muslim.

“Kurikulum pendidikan busana muslim belum ada di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. SMK NU Banat menjadi pilot project,” ungkap dia yang menjadi pendamping penerapan kurikulum busana muslim di SMK NU Banat.

Bupati Kudus, Musthofa memberikan apresiasi kepada Djarum Fondation Bakti Pendidikan, BNI , dan Irna Mutiara yang telah mendirikan program fashion di SMK NU Banat.

Advertisement

“Lulusan SMK nantinya bisa menciptakan lapangan kerja sendiri,” kata dia dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kepala Bappeda Kudus.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif