Optimalisasi posyandu perlu digalakkan untuk menekan angka kematian ibu melahirkan. Ketua Tim Penggerak PKK Jateng, Siti Atikoh, Ganjar Pranowo menyatakan persepsi posyandu perlu diubah
Kanalsemarang.com, SEMARANG – Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Jawa Tengah Siti Atikoh Ganjar Pranowo berpendapat masyarakat perlu mengubah persepsi mengenai posyandu guna menekan angka kematian ibu melahirkan.
“Persepsi salah masyarakat mengenai fungsi posyandu hanya untuk menimbang balita harus diubah karena posyandu juga memiliki banyak peran penting dalam menjaga kesehatan ibu dan anak,” katanya seperti dikutip Antara, Senin (9/3/2015).
Istri orang nomor satu di Provinsi Jateng ini menjelaskan bahwa posyandu bukan cuma menjadi tempat menimbang atau kegiatan untuk memberi makanan tambahan pada balita sehingga persepsi masyarakat harus diubah secara bertahap.
“Saya mengharapkan posyandu bisa menjadi pusat komunitas dengan berbagai kegiatan bina keluarga balita, bina keluarga remaja, pemeriksaan ibu hamil dan lansia, serta penerapan program keluarga berencana secara terintegrasi,” ujarnya.
Siti Atikoh juga menilai bahwa posyandu bisa menjadi pintu pencegahan terjadinya angka kematian ibu melahirkan dan angka kematian bayi.
“PKK harus merangkul semua pihak untuk menekan angka kematian ibu dan bayi yang bergerak di sisi hulu harus bersinergi dengan pelayanan kesehatan yang bergerak di sisi hilir,” katanya.
Kepala Dinkes Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo menambahkan bahwa angka kematian ibu melahirkan terus mengalami kenaikan dalam kurun waktu lima tahun terakhir.
“Pada 2014 tercatat sebanyak 711 kasus, 2013 tercatat 668 kasus, kemudian 2012 tercatat 675 kasus, 2011 terdapat, dan 611 kasus kematian ibu melahirkan terjadi pada 2010,” ujarnya.