SOLOPOS.COM - Pepaya bertanduk mirip kepala banteng di Sembung, Wedi, Klaten. (Taufiq Sidik/JIBI/Solopos)
Kisah unik ini muncul di Klaten. Sebuah pepaya bertanduk muncul di sebuah pekarangan dan menyerupai kepala banteng.
Solopos.com, KLATEN — Sebuah pohon pepaya yang tumbuh di pekarangan rumah warga Dukuh Gumul, Desa Sembung, Kecamatan Wedi, Klaten, menarik perhatian. Salah satu buah pepaya yang bergantung di batang pohon setinggi 5 meter itu berbentuk tak biasa.
Dari lima pepaya, hanya satu yang bentuknya ganjil. Umumnya, buah pepaya memiliki bentuk bulat atau memanjang dengan ujung meruncing. Namun, pepaya yang satu ini berbentuk menyerupai kepala banteng lengkap dengan dua tanduk. Kedua tanduk yang tumbuh di bagian buah masing-masing memiliki panjang sekitar 5 cm.
Salah satu warga, Arjo Sumarto, 79, menjelaskan pohon pepaya tumbuh secara liar di pekarangan rumah milik Joyo yang selama beberapa bulan terakhir berada di Jakarta. Pohon pepaya itu setidaknya tumbuh sekitar enam bulan terakhir.
Bentuk aneh dari salah satu buah pepaya diketahui oleh sejumlah siswa yang saban hari melintasi di samping rumah Joyo. “Malah yang tahu kali pertama itu anak-anak sekolah sekitar tiga hari lalu. Orang menyebut bentuknya mirip kepala banteng. Kalau pemilik pekarangan sudah lama pergi ke Jakarta ikut anaknya,” jelas Arjo saat ditemui di sekitar rumahnya, Selasa (10/3/2015).
Kabar terkait keunikan buah itu cepat menyebar ke masyarakat setempat. Sejumlah warga selama beberapa hari terakhir berbondong-bondong mendatangi tempat itu lantara penasaran dengan bentuk buah pepaya menyerupai kepala banteng.
Meski berbentuk aneh, Arjo mengungkapkan buah dari pohon itu tak diistimewakan. “Tidak ada yang aneh-aneh. Ya dibiarkan seperti itu saja. Hanya buah yang dihasilkan langka,” ungkapnya.
Warga lainnya, Sus, mengaku mengetahui keunikan buah pepaya dari pohon tersebut pada Senin (9/3/2015). Buah pepaya dengan bentuk menyerupai kepala banteng baru kali ini ditemukan.
Sama halnya dengan Arjo, Sus mengungkapkan buah pepaya yang berbentuk tak seperti pada umumnya itu merupakan hal biasa. “Hanya bentuknya saja yang unik. Kalau dikaitkan dengan hal lain itu tidak ada,” kata dia.
Sus mengungkapkan selain pepaya pohon berbuah unik juga pernah ditemukan di wilayah Sembung. “Pernah ada pohon itu jenisnya pisang raja putri tetapi buahnya ada dua yakni ambon dan raja putri,” urai dia.