Soloraya
Selasa, 10 Maret 2015 - 05:10 WIB

KERUSAKAN INFRASTRUKTUR BOYOLALI : Pengguna Jalur SSB Keluhkan Penambalan Lubang Jalan

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengendara melintasi jalur Solo-Selo-Boyolali (SSB) saat ada perbaikan jalan, Sabtu (9/3/2015). (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos/dok)

Kerusakan infrastruktur Boyolali jalur Solo-Selo-Borobudur (SSB) mengeluhkan perbaikan jalan yang hanya ditambal sulam.

Solopos.com, BOYOLALI — Warga Selo dan pengguna jalur Solo-Selo-Borobudur (SSB) mengeluhkan kerusakan infrastruktur jalan di jalur tersebut hanya ditambal sulam.

Advertisement

Warga berharap pemerintah memperbaiki kerusakan infstruktur jalan secara menyeluruh. Tambal sulam sifatnya hanya sementara dan tidak tahan lama. Dari pantauan Solopos.com, Sabtu (7/3/2015), pekerja menambal lubang jalan dengan aspal dan campuran pasir dan batu. Bahu jalan yang tergerus juga ditutup dengan karung berisi pasir dan batu.

Salah seorang pengguna jalan, Tono, 30, menyampaikan semestinya pemerintah memperbaiki jalan secara total. “Jangan hanya ditambal. Kalau ditambal, sebentar lagi pasti rusak lagi,” kata Tono, saat ditemui Solopos.com, Sabtu (7/3/2015).

Advertisement

Salah seorang pengguna jalan, Tono, 30, menyampaikan semestinya pemerintah memperbaiki jalan secara total. “Jangan hanya ditambal. Kalau ditambal, sebentar lagi pasti rusak lagi,” kata Tono, saat ditemui Solopos.com, Sabtu (7/3/2015).

Menurut dia, pasir yang menutupi lubang jalan juga justru membuat kondisi jalan semakin licin. Jika pengendara nekat ngebut, kata dia, sangat mudah tergelincir.

Warga Desa Samiran, Joko, 25, mengatakan kondisi jalan di jalur SSB sangat memprihatinkan. Belum lagi banyak tebing yang longsor.  Menurut dia, perbaikan jalan secara tambal sulam memang cukup membantu warga dan pengendara yang melintasi jalur tersebut.

Advertisement

Pengawas Jalur SSB wilayah Boyolali – Magelang Bina Marga Jawa Tengah, Sumarwan, mengatakan perbaikan jalan yang saat ini dilakukan sifatnya hanya sementara. Pemerintah Provinsi (Pemprov) sudah membahas perbaikan secara menyeluruh untuk jalur tersebut.

“Dalam waktu satu atau dua bulan lagi sudah mulai diperbaiki total. Tendernya sudah selesai kok,” kata dia.

Seperti diketahui, jalur SSB rusak parah khususnya mulai dari Desa Genting, Kecamatan Cepogo hingga Desa Samiran, Kecamatan Selo. Kerusakan infrastruktur di jalur tersebut diperparah dengan adanya longsor di samping jembatan Samiran, Kecamatan Selo. Akibat longsor tersebut truk berat dengan muatan di atas satu ton di larang melintas. Begitu pula truk yang membawa hasil tambang pasir dan batu dari Kali Apu juga diminta tidak melewati jembatan Samiran.

Advertisement

Dengan adanya longsor tersebut, kini muncul wacana jalur tersebut akan diperlebar ke arah utara.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan ESDM (DPU dan ESDM) Boyolali, M. Qodri, menyampaikan wacana ini sudah dibahas bersama instansi terkait di antaranya Bina Marga Wilayah Surakarta.

“Sudah ada pembahasan agar jalur SSB tetap nyaman dilalui yakni dengan memperlebar jalan ke arah utara. Perluasan tersebut otomatis memotong lahan milik warga.” Namun demikian, lanjut Qodri, Pemkab Boyolali tidak punya kewenangan dalam program tersebut karena jalur SSB merupakan jalan provinsi. “Ya, itu kewenangannya Pemprov Jateng.”

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif