Soloraya
Selasa, 10 Maret 2015 - 19:30 WIB

BEGAL SUKOHARJO : Cicilan Belum Lunas, Motor Begal Keburu Dibakar

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Vancitybuzz.com)

Begal Sukoharjo yang tewas dihajar massa diiringi pembakaran motor. Padahal, sehari-hari motor itu dipakai sang istri untuk berjualan.

Solopos.com, SUKOHARJO — Tewasnya Nanang Kristanto, 27, pelaku begal yang dihakimi massa di Dukuh Jetis RT 001/RW 006, Kelurahan Manang, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, juga diiringi masalah lain. Motornya yang dibakar massa ternyata belum lunas cicilannya.

Advertisement

Istri Nanang, Istiqomah, 24, mengatakan motor yang ditunggangi suaminya saat tewas tersebut belum lunas cicilannya, bahkan baru cicilan kedua. Biasanya, motor tersebut digunakan Istiqomah untuk berjualan di Pasar Kartasura. Sehari-hari Istiqomah merupakan pedagang ayam potong di pasar tersebut.

Namun kini, motor Honda Mio bernomor polisi AD 4124 UB hitam tersebut telah hangus terbakar beserta STNK yang diletakkan di bawah jok. Saat ini, motor tersebut berada di Polsek Grogol. Baca: Tinggalkan Bayi 1,5 Tahun, Nanang Minta Sangu Rp10.000.

Pihak keluarga tidak menyangka Nanang akan pergi dengan cara yang tragis seperti itu. Istiqomah, mengaku tidak mendapat firasat apapun. Namun setelah beberapa perangkat desa menanyakan keberadaan Nanang pada Minggu malam, perasaan Istiqomah menjadi tidak enak.

Advertisement

Ia kemudian menelepon suaminya, namun bukan Nanang yang mengangkat. “Saya bilang halo, pria itu kemudian menjawab opo, opo, lalu terputus. Tapi saya tau kalau itu bukan dia,” ungkap wanita yang menggunakan kerudung berwarna merah jambu itu.

Nanang meninggalkan kedua orang tua, istri, serta anaknya yang masih berusia 1,5 tahun. Menurut Ketua RT setempat, Supardi, 38, Nanang dikenal sebagai pemuda yang baik di kampungnya. Setiap kali ada kerja bakti, ia tidak pernah absen mengikuti kegiatan tersebut. Hubungannya dengan tetangga serta teman-teman sebayanya juga baik.

Supardi justru terkejut mendengar informasi dari pihak Kelurahan Krajan tentang kejadiaan tragis yang menimpa Nanang. “Kenakalan Nanang setahu saya ya kenakalan remaja yang sewajarnya kalau di kampung, tapi kalau di luar saya tidak tahu,” ujarnya.

Advertisement

Nanang telah dimakamkan pada Senin (9/3/2015) di TPU Astana Teblon, Dukuh Teblon, Desa Krajan, Sukoharjo, yang letaknya tidak jauh dari rumah Nanang. Selasa (10/3/2015), rumah Nanang di Dukuh Teblon RT 003/RW 008 Desa Krajan, Kecamatan Gatak, Sukoharjo, masih dipasangi terpal merah.

Beberapa anggota keluarga juga terlihat masih berduka. “Saya belum ikhlas akan kepergian anak saya,” ungkap ayah Nanang, Mulud Mulyadi, 52, saat di rumahnya, Selasa.

Sebelumnya, polisi menyebutkan Nanang yang tewas dihajar massa di Dukuh Jetis RT 001/RW006, Kelurahan Manang, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, kerap mencuri di wilayahnya. Pelaku kerap mencuri ayam atau burung. Kapolsek Grogol, AKP Apin Sunu, juga mengatakan pelaku pembegalan itu juga kerap melakukan perjudian.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif