Soloraya
Selasa, 10 Maret 2015 - 06:10 WIB

ANTISIPASI BENCANA : Tanah Longsor, Talut dan Rumah di Wiro Terancam Ambrol

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga menunjukkan lubang di tanah antara talut dengan rumah warga Desa Wiro, Bayat, Senin (9/3/2015). Tanah di antara talut dan rumah warga tergerus air sungai membuat kedua bangunan rawan ambrol. (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Antipasi bencana belum dilakukan di Desa Wiro, Kecamatan Bayat Klaten. Talut permanen di bantaran itu tergerus derasnya aliran anak Sungai Bengawan Solo sehingga rawan longsor.

Solopos.com, KLATEN – Rumah milik dua warga Desa Wiro, Kecamatan Bayat yang berada di bantaran Sungai Dengkeng terancam ambruk. Hal ini lantaran talut permanen di bantaran itu tergerus derasnya aliran anak Sungai Bengawan Solo.

Advertisement

Talut permanen sepanjang 30 meter dengan ketinggian 6 meter itu berada di Dukuh Wiro, RT 010/RW 004. Dari total panjang talut, sekitar 10 meter di antaranya dalam posisi menggantung lantaran tanah yang ada di sekitarnya longsor.

Salah satu warga, Sriyanto, menerangkan jika dilihat sekilas kondisi tanah di tempat itu tak mengkhawatirkan. Namun, di bawah permukaan tanah kondisinya sudah berlubang dan mengancam kedua bangunan di atasnya. Kondisi itu terjadi karena derasnya aliran sungai saat hujan turun.

“Jadi, air yang mengalir deras arusnya membalik setelah tertahan tanah yang belum dibangun talut permanen. Air yang membalik itu menggerus tanah antara talut dengan rumah hingga bagian bawah permukaan tanah berlubang,” jelas dia saat ditemui Espos di sekitar lokasi, Senin (9/3/2015).

Advertisement

Warga sudah berupaya menutup lubang untuk mengurangi risiko talut serta rumah ambrol. Namun, material yang ada tak cukup menutup lubang antara talut dan rumah. Lantaran hal itu, warga berharap adanya bantuan serta perhatian dari instansi terkait agar longsor tak meluas.

Terkait kondisi para pemilik rumah, Sriyanto mengaku hingga saat ini para penghuni belum diungsikan. “Rumah masih ditempati. Tetapi, untuk salah satu penghuni yang difabel diminta tidur di bagian depan rumah,” ujar dia.

Camat Bayat, Edy Purnomo, mengatakan kerusakan itu sudah dilaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). “Saat kondisi hujan deras dan arus sungai besar, empat warga diungsikan dulu ke tempat yang lebih aman,” katanya.

Advertisement

Kepala Pelaksana Harian BPBD Klaten, Sri Winoto, menjelaskan tim reaksi cepat BPBD akan didatangkan ke lokasi tersebut guna mengecek serta memperhitungkan penanganan.

“Kami koordinasikan dengan pihak desa dan posko bencana Kecamatan Bayat untuk menentukan langkah terbaik,” ungkapnya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif