Soloraya
Senin, 9 Maret 2015 - 16:55 WIB

SUSU BOYOLALI : Pemasaran Produk Olahan Susu Sapi Tak Optimal

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sujud, 52, peternak sapi perah di Dukuh Tretes RT 004/RW 009, Desa Samiran, Kecamatan Selo, Boyolali, menunjukkan es susu sapi yang diproduksi berbahan dasar susu sapi, Sabtu (7/3/2015). (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Susu Boyolali jadi ikon wilayah setempat. Pelaku usaha produk olahan susu mengeluh karena sulit mengurus izin PIRT.

Solopos.com, BOYOLALI – Pemasaran produk olahan susu sapi yang dikelola warga Samiran, Kecamatan Selo, Boyolali, seperti dodol susu, stik susu sapi, es susu sapi, dan kerupuk susu, kurang optimal. Salah satu penyebabnya, pelaku usaha kesulitan mengurus izin pangan industri rumah tangga (PIRT).

Advertisement

Sekretaris Kelompok Wanita Tani (KWT) Berdaya Desa Samiran, Murtiyah, menyampaikan kelompoknya pernah berusaha mengajukan izin PIRT ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali tetapi prosedur dan persyaratannya dinilai rumit.

“Kami kan sering mendapat pendampingan dari pemerintah daerah, seperti dari kantor perizinan serta Dinas Koperasi dan UMKM. Namun untuk mengajukan izin PIRT sepertinya sangat rumit. Kami pernah minta cek air ke Dinkes saja sulit sekali, sampai saat ini belum pernah terealisasi,” kata Murtiyah, pelaku industri asal Dukuh Pentongan, RT 001/RW 003, Desa Samiran, saat berbincang dengan

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif