Jatim
Senin, 9 Maret 2015 - 01:05 WIB

PERGAULAN BEBAS : Astaga, Siswi Ini Mengaku “Ketagihan” Setelah Bercinta di Saat Masih SMP

Redaksi Solopos.com  /  Aries Susanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pencabulan (JIBI/Dok)

Pergaulan bebas yang dilakukan siswi SLTA ini sudah menjadi agenda rutinnya. Ia menikmati aktivitas itu karena sudah ketagihan sejak duduk di bangku SMP.

Madiunpos.com, PONOROGO – Tak ada yang menyangka siswi SLTA di Ponorogo ini begitu mudahnya menyerahkan keperawanannya kepada lelaki yang dekat dengannya.

Advertisement

Mula-mula ia hanya setia kepada kekasihnya. Namun, setelah hubungan asmaranya kandas, siswi berusia 17 tahun ini pun rela menyerahkan kegadisannya kepada setiap lelaki yang mau menjadi pacarnya.

Mawar, demikian nama samarannya, mengaku melakukan hubungan layaknya suami istri ketika masih berseragam biru putih. Saat itu, siswi asal Kecamatan Kota Ponorogo ini sudah memiliki seorang kekasih. Ia menganggap bahwa pacar adalah segalanya. Kepada pacarnyalah, ia rela memberikan apa yang ia miliki, termasuk kegadisannya.

“Pertama, saya melakukan hubungan badan itu, saya dipaksa oleh kekasih ketika di rumahnya,” kisah dia kepada Madiunpos.com secara blak-blakan.

Advertisement

Sejak kali pertama itulah, siswi itu mulai ketagihan melakukan hubungan badan dengan kekasihnya. Tak ada lagi paksaan. Semua dilakukan di rumah kekasihnya saat situasi sepi.

Madiunpos.com saat itu melakukan wawancara secara menyamar guna melihat langsung sejauh manakah pergaulan bebas yang terjadi di kalangan remaja siswa-siswi di Kota Reog. Siswi itu hanyalah salah satu contoh yang berhasil ditemui dan diajak berbincang tentang kegemarannya melakukan pergaulan bebas.

Ia mengaku sudah tak lagi bisa menghitung seberapa banyak melakukan hal tak senonoh itu di kamar kekasihnya.

Advertisement

Orang tua siswi itu memang telah bercerai. Selain jarang mendapatkan pengawasan, ia juga jarang mendapatkan kehangatan kasih sayang orang tuanya. Alhasil, pacar adalah tempat pelariannya untuk mendapatkan kasih sayang.

Kini, setelah duduk di bangku SLTA kelas III, ia tetap melakukan aktivitas terlarang itu dengan pacar barunya yang kali kesekian. Aktivitas itu, baginya adalah candu. Tak ada lagi yang ia khawatirkan, toh ia merasa sudah tak lagi perawan sejak SMP. Dan pacar adalah tempat ia mencari kasih sayang.

“Saya sangat sedih ketika dia [pacar pertamanya] meninggalkan saya dan memilih teman saya sebagai kekasihnya di depan saya,” sambungnya. (Fuad Arrahman/JIBI/Solopos.com)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif