News
Senin, 9 Maret 2015 - 14:15 WIB

HUKUMAN MATI : 2 Kapal Perang Disiagakan di Laut Selatan Jawa-Bali

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - KRI Diponegoro-365 (wikimedia.org)

Hukuman mati akan segera dilaksanakan terhadap sejumlah terpidana. 2 Kapal perang disiagakan untuk menjaga keamanan di laut selatan Jawa-Bali.

Solopos.com, CILACAP – Menjelang pelaksanaan eksekusi terpidana mati, dua kapal perang, yakni KRI Diponegoro-365 dan KRI Lambung Mangkurat-374 disiagakan di perairan selatan Cilacap, Jawa Tengah, hingga Denpasar, Bali.

Advertisement

Pada Senin (9/3/2015), kedua kapal perang itu bersandar di Dermaga I Pelabuhan Tanjung Intan, Cilacap, guna mengambil perbekalan sebelum kembali berpatroli di wilayah perairan selatan Jateng-Bali.

Komandan KRI Diponegoro Letnan Kolonel (Pelaut) Daru Cahyo Sumirat mengatakan dua kapal perang itu melaksanakan patroli di perairan selatan Cilacap hingga Denpasar sebagai bagian dari kegiatan operasi Perisai Nusa.

“Operasi Perisai Nusa, yaitu operasi siaga tempur laut yang bertugas untuk menjaga perbatasan khususnya yang berada di wilayah Armada RI Kawasan Timur mulai dari Cilacap sampai Papua,” kata dia saat ditemui wartawan di Pelabuhan Tanjung Intan, Senin.

Advertisement

Menurut dia, kedatangan KRI Diponegoro dan KRI Lambung Mangkurat di Pelabuhan Tanjung Intan dalam rangka mengambil muatan logistik dan bahan bakar sebelum kembali beroperasi di perairan sekitar Cilacap sampai dengan perintah yang ditentukan.

Disinggung mengenai kemungkinan keberadaan dua kapal perang tersebut terkait rencana eksekusi terpidana mati di Pulau Nusakambangan, dia mengatakan pelaksanaan operasi sesuai sektor dan tidak secara khusus untuk pengamanan eksekusi tetapi utamanya untuk operasi perbatasan.

“Kalaupun ada perintah tambahan untuk pengamanan eksekusi, kami laksanakan. Sementara kami untuk berposisi di perairan Cilacap, secara khusus ke pelaksanaan eksekusi kita menunggu perintah, nanti dalam perkembangan satu-dua hari ke depan,” kata dia.

Advertisement

Daru mengatakan KRI Diponegoro diperkuat oleh 90 personel sedangkan KRI Lambung Mangkurat sebanyak 60 orang dengan persenjataan lengkap.

Menurut dia, jangkauan operasi Perisai Nusa meliputi kawasan perairan timur Indonesia mulai dari Cilacap hingga Papua.

“Kami mendapat sektor antara Cilacap dan Denpasar. Operasi dilaksanakan setiap hari, begitu selesai mengisi bahan bakar, kami kembali ke laut,” katanya.

Terkait persenjataan yang dibawa KRI Diponegoro, dia mengatakan perlengkapannya terdiri atas meriam kaliber 76 milimeter buatan Italia, rudal permukaan dengan jarak jangkau 100 kilometer, radar antipesawat udara, serta dua unit meriam kaliber 20 milimeter kanan dan kiri.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif