Soloraya
Minggu, 8 Maret 2015 - 19:30 WIB

PENIPUAN SUKOHARJO : Tawarkan Tasbih dan Asbak, 2 Lelaki Berseragam TNI Nyaris Dihajar

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang (JIBI/Dok)

Penipuan di Sukoharjo meresahkan warga Weru. Diduga menipu, dua lelaki berseragam TNI nyaris dihajar massa.

Solopos.com, SUKOHARJO — Warga Desa Grogol, Weru, Sukoharjo, diresahkan aksi dua lelaki yang bertamu ke rumah-rumah mengenakan kemeja mirip pakaian dinas harian (PDH) TNI meminta uang, awal pekan lalu. Mereka mewajibkan pemilik setiap pemilik rumah memberi Rp60.000.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Minggu (8/3/2015), keduanya adalah PAC, 42, Demangan, Wuluhan, Jember dan EBS, 35, warga Banyuwangi. Mereka beraksi dengan menjual tasbih dan asbak.

Warga tak bisa menolak membeli karena mereka mengklaim penjualan itu bagian tugas dari Komando Rayon Militer (Koramil) dan Komandi Distrik Militer 0726/Sukoharjo. Mereka menyodorkan surat tugas dari Koramil dan Kodim untuk meyakinkan warga.

Advertisement

Warga tak bisa menolak membeli karena mereka mengklaim penjualan itu bagian tugas dari Komando Rayon Militer (Koramil) dan Komandi Distrik Militer 0726/Sukoharjo. Mereka menyodorkan surat tugas dari Koramil dan Kodim untuk meyakinkan warga.

Keduanya setidaknya telah beraksi di empat dukuh di Desa Grogol, yakni Nambangan, Kresan, Ngadirejo, dan Sorobajan. Aksi keduanya berhenti ketika beraksi di Dukuh Nambangan.

Kepala Urusan (Kaur) Pembangunan Desa Grogol, Rubadi, saat dihubungi Solopos.com, Minggu, menyampaikan warga sudah menangkap kedua orang tak dikenal itu dan menyerahkan kepada aparat Polsek Weru.

Advertisement

Setor Rp60.000

Setelah dicek oleh aparat Koramil Weru dan Kodim, kata dia, ternyata surat tersebut palsu. Setelah ditelusuri lebih dalam, PAC dan EBS juga bukan anggota TNI.

“Informasi yang saya dapatkan, mereka berhasil mendapat uang dari 97 pemilik rumah. Setiap pemilik rumah menyetor Rp60.000,” ucap Rubadi.

Advertisement

Dia menceritakan aksi keduanya kali terakhir dilakukan, Senin (2/3). Mereka ditangkap warga atas kecurigaan ketua RT 001/RW 006 Nambangan, Sunarno.

Dia curiga karena orang itu berdagang sesuatu tetapi mengenakan pakaian mirip seragam dinas harian TNI. Kala itu kedua lelaki tak dikenal mendatangi rumah Sunarno dan menawarkan tasbih dan asbak.

Sunarno bertanya apakah aktivitas mereka sudah mendapat izin dari Ketua RT setempat. Menurut keterangan Sunarno, kata Rubadi, waktu itu mereka menjawab sudah mendapat izin dari Ketua RT.

Advertisement

“Mereka tidak tahu yang sedang berhadapan dengan mereka itu adalah Ketua RT-nya. Mengetahui hal itu Pak Sunarno menelepon saya. Mungkin waktu itu mereka tahu kalau Pak Sunarno curiga, jadi mereka langsung kabur,” kata Rubadi.

Setelah itu warga mencari mereka. Tanpa diduga keduanya berada di Kantor Desa Grogol untuk meminta izin berdagang. Warga yang mengetahui hal itu langsung menggeruduk kantor desa. Sebelum warga menghakimi, lanjut Rubadi, kedua orang itu diamankan di gudang.

Kapolres Sukoharjo, AKBP Andy Rifai, membenarkan adanya peristiwa itu. Dia menginformasikan pihaknya belum menahan kedua orang tersebut. Petugas masih menyelidiki kasus itu untuk menelusuri ada tidaknya unsur tindak pidana.

Dandim 0726/Sukoharjo, Letkol (Inf) Riyanto, mengaku sudah mendengar peristiwa tersebut. Dia juga telah mengetahui kedua orang tersebut menggunakan atribut TNI dan memalsukan surat tugas. Kendati demikian dia belum berencana melaporkan mereka.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif