News
Jumat, 6 Maret 2015 - 12:30 WIB

SOLOPOS HARI INI : Soloraya Hari Ini: Pembangunan Klewer Meleset dari Target

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Jumat, 6 Maret 2015

Solopos hari ini memberitakan proyek Pasar Klewer tidak bisa rampung dalam setahun.

Solopos.com, SOLO – Pemerintah Kota (Pemkot) memastikan proyek pembangunan kembali Pasar Klewer tidak bisa rampung dalam waktu setahun. Pasar Klewer akan dibangun bertahap diawali dengan struktur bangunan pada tahun anggaran 2015.

Advertisement

Kabar ini menjadi headline halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Jumat (6/3/2015). Kabar lain, Kerusakan jalan Tawangsari-Watu Kelir di Kabupaten Sukoharjo semakin parah. Warga mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) selaku penanggung jawab jalan segera merealisasikan perbaikan jalan secara permanen demi keselamatan pengguna jalan.

Simak rangkuman berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Jumat, 6 Maret 2015, berikut;

PROYEK PEMBANGUNAN PASAR: Klewer Meleset dari Target

Advertisement

Pemerintah Kota (Pemkot) memastikan proyek pembangunan kembali Pasar Klewer tidak bisa rampung dalam waktu setahun. Pasar Klewer akan dibangun bertahap diawali dengan struktur bangunan pada tahun anggaran 2015.

Hal ini tak sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo serta Wakil Presiden Jusuf Kalla agar pembangunan pasar bisa diselesaikan dalam tempo setahun. Instruksi itu diberikan saat Presiden dan Wapres mengunjungi puing-puing Pasar Klewer tak lama setelah pasar itu terbakar. Kepastian tersebut disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Budi Suharto, ketika dijumpai wartawan di Balai Kota, Kamis (5/3).

Sekda mengatakan hal itu terkait dengan ketersediaan anggaran untuk pembangunan tersebut. “Tidak ada dana. Jadi tidak bisa rampung setahun sesuai perintah Presiden,” katanya.

Advertisement

Sekda mengatakan secara realistis pembangunan Pasar Klewer membutuhkan waktu dua tahun. Pemkot akan menerima kucuran dana dari Pemerintah Pusat dengan mekanisme multiyears.

Sekda mengatakan masih menunggu Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA) dari Pemerintah Pusat. Sekda mengungkapkan pembangunan Pasar Klewer akan dikerjakan pada tahun ini dan ditarget rampung pada 2017.

PERAYAAN CAP GO MEH: Berbagi Angpao, Membuang Kesialan

Suara drum yang berderu dari serambi Klenteng Tien Kok Sie menggemparkan pengunjung Pasar Gede, Solo, Kamis (5/3). Seekor liong dan dua barongsai membuat suasana di sekitar kelenteng tertua Solo itu hiruk pikuk. Sebagian pengunjung melihat dari pinggir jalan.

Sebagian lagi menempel di depan deretan pertokoan. Mereka penasaran dengan keriuhan yang tersaji menjelang siang hari tersebut. Sembari berjalan, dua barongsai menghampiri setiap toko yang berjajar di sepanjang Jl. R.E. Martadinata. Aksi barongsai ini mengundang perhatian pemilik dan penjaga toko. Begitulah kemeriahan perayaan Cap Go Meh warga Tionghoa di Pasar Gede.

Lima belas hari sesudah perayaan Tahun Baru Imlek, perayaan Cap Go Meh menjadi penutup semua rangkaian acara perayaan. Menurut warga Tionghoa yang tinggal di Pasar Gede, Yanto Suto, 74, perayaan Cap Go Meh selalu dimeriahkan dengan kebiasaan berbagi angpao. Tradisi ini, kata dia, telah berlangsung lama di Tiongkok. Warga Tionghoa percaya berbagi angpao akan membawa berkah dan rejeki kepada mereka.

INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI: Kerusakan Jalan Tawangsari-Watu Kelir Kian Parah

Kerusakan jalan Tawangsari-Watu Kelir di Kabupaten Sukoharjo semakin parah. Warga mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) selaku penanggung jawab jalan segera merealisasikan perbaikan jalan secara permanen demi keselamatan pengguna jalan.

Pantauan Espos, Kamis (5/3), kerusakan jalan yang terjadi sejak akhir 2014 lalu itu kian parah. Ukuran lubang jalan di beberapa lokasi lebih besar daripada sebulan sebelumnya. Seperti di Grajegan, Tawangsari. Lubang jalan yang sebelumnya hanya terjadi di bagian tepi, kini lubang itu meluas lebih dari setengah lebar jalan.

Secara umum kerusakan jalan terjadi hampir di sepanjang jalan Tawangsari-Watu Kelir. Kerusakan parah mulai terjadi di Grajekan, atau 2 km dari Pasar Tawangsari arah Weru. Mulai lokasi itu lubang terdapat di sepanjang jalan. Lubanglubang besar menganga di lajur kanan, kiri, maupun tengah.

Lubang-lubang itu tergenang air mengingat hari sebelumnya hujan. Kondisi seperti itu terjadi hingga Karangmojo, Weru. Jarak dari Grajegan-Karangmojo diperkirakan mencapai lebih dari 5 km. Jalan yang sudah dibeton hanya di Pasar Tawangsari ke arah Grajegan sepanjang sekitar 2 km-3 km.

KASUS PENGANIAYAAN: Dua Warga Joyosuran Dianiaya Massa Tak Dikenal

Kasus penganiayaan oleh sekelompok orang tak dikenal kembali terjadi di Kota Solo, Rabu (4/3) malam. Kali ini, dua warga di Joyosuran menjadi bulan-bulanan massa tak dikenal.

Akibatnya, dua korban itu harus dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Brayat Minulya karena mengalami luka serius di bagian kepala. Berdasarkan informasi yang dihimpun Espos di lapangan, aksi main hakim sendiri oleh massa tak dikenal itu terjadi di depan Warung Internet (Warnet) Djoyonet di Gabudan RT 002/RW 008, Joyosuran, Pasar Kliwon, Kota Solo.

Sekitar pukul 21.45 WIB, massa tak dikenal mendatangi lokasi tempat menongkrong warga di Gabudan. Sebanyak 20-an orang tak dikenal itu berboncengan mengendarai sepeda motor.

Sebagian besar dari mereka membawa pentungan. Mereka datang untuk menanyakan apakah warga di selatan Jembatan Gabudan itu menggelar pesta minuman keras (Miras).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif