News
Jumat, 6 Maret 2015 - 13:45 WIB

AHOK VS DPRD DKI : Ini Rekaman Kericuhan Rapat Mediasi Ahok dan DPRD

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Rapat mediasi Ahok dan DPRD yang berakhir ricuh (Istimewa/Youtube)

Ahok vs DPRD DKI terjadi di ruang rapat mediasi yang berakhir ricuh.

Solopos.com, JAKARTA – Ricuh APBD DKI Jakarta 2015 kembali terjadi saat rapat mediasi antara Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan DPRD DKI Jakarta. Kericuhan di ruang rapat bisa dilihat dari video yang diunggah Humas Pemprov DKI Jakarta di situs berbagi video, Youtube.

Advertisement

Sehari diunggah, video itu langsung menjamur di Youtube. Akun Black Channel di Youtube menjadi salah satu yang mengunggah ulah rekaman itu.

Rekaman yang diberi judul Mediasi Ahok dan DPRD DKI Berakhir Ricuh telah ditonton 1.191 kali hingga Jumat (6/3/2015) siang. Video ini menunjukkan awal mula kekisruhan dimulai.

Advertisement

Rekaman yang diberi judul Mediasi Ahok dan DPRD DKI Berakhir Ricuh telah ditonton 1.191 kali hingga Jumat (6/3/2015) siang. Video ini menunjukkan awal mula kekisruhan dimulai.

Dalam video terlihat, pimpinan rapat yang tak lain adalah  Sekjen Kemendagri Yuswandi A Tumenggung memberi kesempatan Ahok untuk menyampaikan sambutan penutup. Dalam sambutan itu Ahok meminta agar tidak ada program “siluman” yang dimasukkan dalam anggaran.

“Saya perlu katakan sekali lagi, saya tidak mendiskriminasi dan meminta SKPD mengawasi pembahasan. Yang saya minta, jangan meng-input [program] yang bukan hasil pembahasan. Saya mau tanya pada beliau [pejabat SKPD] ini, [usulan yang menurut Ahok belum dibahas] ini sesuai pembahasan atau tidak. Coba tolong angkat tangan,” kata Basuki kepada ratusan pejabat SKPD yang memenuhi ruang rapat Sasana Bhakti Praja, Kemendagri, Kamis (5/3/2015).

Advertisement

“Ini kan setelah Bapak kumpulin [lurah dan camat] kemarin. Bapak bilang ke mereka, mana anggaran hasil pembahasan dan sesuai peraturan atau tidak,” kata Haji Lulung

Pernyataan Lulung ini membuat suasana di dalam ruang rapat semakin tidak kondusif. Para anggota Dewan berteriak dengan kata kasar dan ada pula yang berdiri maupun menyalakan mikrofon untuk interupsi.

Melihat riuh ini, Ahok bersuara tinggi dan mukanya tampak memerah, ia menunjuk Wali Kota Jakarta Barat menjawab pertanyaannya.

Advertisement

“Wali Kota Jakarta Barat, apakah Anda membahas UPS Rp4,2 miliar per kelurahan di Jakarta Barat? Jawab,” kata Ahok dengan nada tinggi.

Belum sempat Anas berdiri dan menyampaikan pernyataannya, anggota Dewan satu per satu menyuarakan protes dan berdiri menolak keras instruksi Ahok kepada Anas.

Anggota DPRD yang terlihat tidak terima dengan sikap Ahok berteriak dan meminta Ahok lebih sopan dalam menyampaikan pandangannya. “Pak Gubernur, jangan teriak-teriak kayak preman,” kata salah seorang anggota Dewan.

Advertisement

Melihat suasana yang tidak kondusif, Yuswandi mengambil alih rapat itu kembali. Ia memutuskan rapat segera ditutup. “Saya mohon kita semua rapat dengan tertib, saya nyatakan proses evaluasi ditutup. Saya kira kami sudah cukup dengan materi yang bapak ibu sampaikan. Jadi, terima kasih Pak Gubernur, Pak Wagub, pimpinan DPRD, dan pejabat SKPD. Sekali lagi, saya ucapkan terima kasih,” kata Yuswandi menutup rapat.

Setelah rapat usai, terlihat Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kemendagri Doddy Riyadmadji membawa beberapa personel pengamanan Kemendagri untuk mengamankan Ahok. Sementara suasana di dalam ruang rapat masih ricuh dan anggota Dewan masih terus berteriak.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif