News
Rabu, 4 Maret 2015 - 05:30 WIB

KURS RUPIAH : Rupiah Terus Melemah karena Sentimen Negatif?

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi menghitung uang tunai rupiah (Rahmatullah/JIBI/Bisnis)

Kurs rupiah terus tertekan di tengah penguatan dolar AS terhadap berbagai mata uang. Namun sebenarnya rupiah seharusnya bisa lebih baik.

Solopos.com, JAKARTA — Direktur Utama (Dirut) PT Bank Mandiri Tbk. Budi Gunadi Sadikin mengatakan kondisi nilai tukar (kurs) rupiah seharusnya lebih stabil karena secara fundamental membaik.

Advertisement

“Ini ada masalah suplay demand, fundamental, masalah psychologycal, kalau saya lihat yang terakhir-terakhir ini lebih ke psychologycal,” katanya seusai mengikuti rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Senin (2/3/2015).

Secara fundamental, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pada Februari 2015 terjadi deflasi atau penurunan rata-rata harga barang dan jasa sebesar 0,36% dan inflasi tahunan 6,29%.

“Kalau inflasi turun itu harusnya bisa good news lah buat orang-orang. Artinya ekonomi kita membaik sehingga tekanan ke kurs rupiah harusnya tidak setinggi ini. Ini mungkin lebih ke psychologycal para pedagang saja untuk menjual barang-barangnya,” jelas Budi.

Advertisement

Ia berpendapat kurs harusnya lebih stabil di kisaran angka yang sekarang. Yang menjadi persoalan adalah bagaimana faktor psikologis tersebut ditenangkan dengan meyakinkan pasar. “Butuh teman-teman pers juga supaya kalau beritanya yang dikeluarinnya jelek-jelek terus, otomatis orang kan jadi gini,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif