News
Rabu, 4 Maret 2015 - 03:30 WIB

KPK VS POLRI : ICW: Ruki Harus Diwaspadai

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aksi unjuk rasa pegawai KPK di Jakarta, Selasa (3/3/2015). (Rahmatullah/JIBI/Bisnis)

KPK vs Polri tak hanya diwarnai sorotan kepada Polri, namun juga Plt. Pimpinan KPK saat ini.

Solopos.com, JAKARTA — Indonesia Corruption Watch (ICW) mengkritik pelaksana tugas (Plt) Pimpinan KPK yang baru, khususnya Taufiequrrachman Ruki. Hal itu setelah KPK memutuskan pelimpahan kasus Budi Gunawan (BG) ke Kejaksaan Agung.

Advertisement

Koordinator ICW, Ade Irawan, menuturkan Ruki harus diwaspadai karena sejak awal justru menunjukkan sikap dan komentar yang kontraproduktif dengan KPK.

“[Ruki] belum apa-apa sudah bilang akan memindahkan kasus ke Kejaksaan Agung dan sekarang dia follow up, kemudian ([bilang] dia akan merekrut 50 penyidik internal, padahal dia baru dilantik. Jadi menurut saya super aneh, makanya harus diwaspadai,” kata Ade Irawan kepada Bisnis/JIBI, Selasa (3/3/2015).

Sejak masuknya Ruki bersama dua Plt lainnya, yakni Johan Budi dan Indriyarto Seno Adji, KPK dinilai makin melempem dalam menangani perkara tindak pidana korupsi. Sejak pagi tadi, ratusan pegawai KPK juga demo memprotes pelimpahan kasus BG.

Advertisement

“Jadi sangat disayangkan, kalau dilihat tadi teman-teman pegaawai KPK yang demo, sepertinya yang enggak siap justru Plt-nya, bukan pegawai KPK-nya. Pegawai KPK justru ingin kasus BG tetap ditangani KPK, jadi yang lemah sebenarnya justru Plt-nya, ini yang harus dikritisi,” tambahnya.

Hari ini, di depan para pegawai KPK yang menggelar aksi, Taufiequrrachman Ruki mengklaim suara mereka adalah suaranya. “Saya bagian dari mereka karena itu dengan senang hati dengan saya simak dan saya tanda tangani [petisi]. Itu suara saya, mereka suara kami, saya dan Pak Indriyarto adalah bagian dari mereka,” kata Ruki.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif