Jateng
Rabu, 4 Maret 2015 - 02:50 WIB

KENAIKAN HARGA BERAS : Harga Mahal Tak Pengaruhi Inflasi di Kudus

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi inflasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Kenaikan harga beras di Kudus taj pengaruhi inflasi di Kudus. Sebaliknya di Kudus hingga Februari malah terjadi deflasi sebesar 0,39%

Advertisement

 

Kanalsemarang.com, KUDUS – Kenaikan harga jual beras di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, tidak mememgaruhi tingkat inflasi di daerah ini karena pada bulan Februari 2015 justru mengalami deflasi sebesar 0,39%.

“Meskipun harga jual beras selama Februari 2015 sempat melambung, tetapi andilnya terhadap inflasi di Kudus justru tidak terlalu besar karena hanya 0,18 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kudus Endang Tri Wahyuningsih melalui stafnya Wiwik Juniarti seperti dikutip Antara,  Kudus, Selasa (3/3/2015).

Advertisement

Sementara kelompok bahan makanan yang di dalamnya terdapat komoditas beras pada Februari 2015, kata dia, justru memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,28%.

Sumbangan deflasi lainnya, yakni dari kelompok transportasi, komunikasi dan jasa komunikasi sebesar 0,29%, sedangkan kelompok lainnya memberikan sumbangan inflasi.

Di antaranya, kelompok pendidikan rekreasi, dan olahraga sebesar 0,03%, kelompok kesehatan sebesar 0,03%, kelompok sandang sebesar 0,04%, dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,06%, serta kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,04%.

Advertisement

Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi, yakni harga premium, cabai rawit, angkutan dalam kota, cabai merah, dan angkutan antar kota.

Sementara kelompok yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya inflasi, yakni mobil, beras, lele, sepeda motor, air kemasan, dan tarif air minum PDAM.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif