News
Rabu, 4 Maret 2015 - 12:00 WIB

HARGA BERAS MEROKET : Jokowi Instruksikan Harga Kebutuhan Pokok Dipantau Tiap Hari

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pedagang beras di Pasar Gading, Solo, Selasa (3/3/2015). (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Harga beras meroket membuat pemerintah melakukan berbagai upaya untuk menstabilkan harga. Presiden Jokowi meminta pemantauan harga kebutuhan pokok dilakukan tiap hari.

Solopos.com, JAKARTA – Kenaikan harga beras menggegerkan masyarakat beberapa waktu terakhir. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun meminta pemantauan terhadap harga kebutuhan pokok dilakukan setiap hari sehingga jika ada kenaikan dapat langsung dilakukan tindakan pencegahan.

Advertisement

“Saya minta terkait harga kebutuhan pokok ini dipantau dari hari ke hari karena dari sini tinggi rendah inflasi dimulai,” kata Presiden Jokowi ketika membuka Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (4/3/2015).

Ia mencontohkan kenaikan harga beras yang sebetulnya sudah terlihat sejak Desember 2014 dan sebenarnya bisa diantisipasi.

“Januari sebenarnya bisa dilakukan tindakan tapi memang ada masalah keterlambatan tanam dan panen sehingga harga kurang terkendali,” kata Presiden dalam rapat yang juga dihadiri Wapres M. Jusuf Kalla.

Advertisement

Namun Presiden yakin dengan penyaluran raskin dan operasi pasar maka harga beras dalam sepekan atau dua pekan bisa dipastikan turun.

“Jadi kalau harga sudah naik sedikit saja, tolong dikejar,” kata Presiden Jokowi.

Terkait Inflasi, Presiden Jokowi mengatakan kondisi deflasi yang terjadi selama dua bulan terakhir berdampak positif untuk masyarakat.

Advertisement

“Kondisi inflasi bisa kita pertahankan sehingga sangat rendah bahkan terjadi deflasi, ini akan memberi dampak baik kepada pertumbuhan ekonomi dan kepada masyarakat karena daya beli tetap dan meringankan masyarakat membeli barang yang ada,” ujarnya.

Presiden menyebutkan pada Januari 2015 terjadi deflasi sebesar 0,24 persen dan pada Februari 2015 sebesar 0,43 persen.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif