Jatim
Rabu, 4 Maret 2015 - 11:05 WIB

BEGAL MOTOR : Inilah Pengakuan Biker Saat Hadapi Gerombolan Bersenjata di Jalan Raya

Redaksi Solopos.com  /  Aries Susanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bikers (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

Begal  motor tak ubahnya monster jalanan yang mengancam jiwa pengendara. Biker ini memiliki pengalaman traumatik saat bertemu gerombolan bersenjata tajam di jalan raya.

 

Advertisement

Madiunpos.com, PONOROGO – Ilham Firdausi memiliki pengalaman cukup menegangkan saat melakukan perjalanan panjang Ponorogo-Jakarta beberapa waktu lalu. Perjalanan yang membuatnya masih terngiang itu, ia tempuh seorang diri tanpa teman.

Suatu malam, sekitar pukul 23.00 WIB, pemuda 28 tahun ini melintasi bukit golf Kota Sentul, Bantar Gebang, Bekasi. Di sepanjang jalan raya yang sepi dan penuh lubang itu, Ilham dikejutkan oleh rombongan pengendara motor trondol. Rombongan itu bergerak pelan di jalan yang sama dan searah dengannya. Ilham masih ingat, jumlah rombongan bersenjata itu enam orang.

Ilham mulai waswas dan sadar dalam posisi bahaya. Ia lirik gerombolan itu berwajah garang. Pengendara paling depan membawa senjata rantai. Sementara, pengendara paling belakang bersenjatakan pistol yang terselip di pinggangnya. Ilham mulai berpikir macam-macam. Terbayang olehnya rombongan pengendara bersenjata itu mencegat dan membegalnya.

Advertisement

“Apalagi, saat Itu saya pertama kali touring dan sendirian,” kata lelaki yang juga pegiat Ponorogo Beat Club (POBEC) itu saat ditemui Madiunpos.com di kediamannya Jl. Lawu, Ponorogo, Selasa (3/3/2015).

Dalam posisi yang terjepit itu, Ilham mencoba menenangkan diri sambil tetap konsentrasi memacu kendaraanya. Setelah hatinya tenang dan rileks, ia pun perlahan memacu gasnya untuk menyalip rombongan bersenjata itu. Tentu saja, dalam hatinya tak henti merapal doa keselamatan. Agar tak menimbulkan reaksi dari rombongan, Ilham lantas menyapa pengendara paling belakang yang bersenjata pistol api itu dengan sapaan persahabatan.

Jurus Ilham rupanya ampuh. Rombongan pengendara bersenjata itu tak terusik dengan kendaraannya yang meluncur lebih kencang dan menyalipnya. Pikiran macam-macam Ilham sirna untuk sementara.

Advertisement

Ilham sadar telah bertindak sembrono dengan menempuh perjalanan panjang malam hari seorang diri. Sukses menyalip rombongan pengendara tanpa begal, ia pun langsung memacu kendaraannya kencang-kencang untuk menjauh dari rombongan itu. Begitu sampai di sebuah warung yang ramai, Ilham langsung menepi dan menarik napas panjang.

Sejak itulah, Ilham mulai berpikir seribu kali jika ingin melakukan perjalanan panjang malam hari tanpa kawan. Ia berpikir keselamatan di jalan raya bukan sekadar urusan kemahiran mengemudi, melainkan juga kemahiran membaca situasi agar tak menjadi korban begal di jalanan. (Rio Wicaksono/JIBI/Solopos)

KLIK dan LIKE di sini untuk update informasi Madiun Raya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif