News
Selasa, 3 Maret 2015 - 12:10 WIB

SOLOPOS HARI INI : Soloraya Hari Ini: Antisipasi Bencana, 96 Rumah Harus Dipindah

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Selasa, 3 Maret 2015

Solopos hari ini memberitakan antisipasi bencana di Karanganyar hingga kera di lereng Merapi turun ke permukiman warga.

Solopos.com, SOLO – Sebanyak 96 unit rumah di tiga wilayah kecamatan di Karanganyar harus dipindah karena terancam bencana tanah bergerak. Kabar ini menjadi headline halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Selasa (3/3/2015).

Advertisement

Kabar lain, Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Klaten mendatangi Sekretariat Dewan Pimpinan Cabang DPC) PDIP Klaten, Senin (2/3/2015), dan meminta penjelasan tentang selebaran yang berisi peringkat calon ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) PDIP di kecamatan-kecamatan di Klaten.

Selain itu ada pula kisah mengenai tren batu akik hingga kera di lereng Merapi yang turun ke rumah warga.

Simak rangkuman berita utama halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Selasa, 3 Maret 2015, berikut;

Advertisement

ANTISIPASI BENCANA: 96 Rumah Harus Dipindah

Sebanyak 96 unit rumah di tiga wilayah kecamatan di Karanganyar harus dipindah karena terancam bencana tanah bergerak.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar, Senin (2/3), telah mendapatkan data pasti warga pemilik 96 unit rumah di tiga kecamatan yang akan dipindah. Pemkab Karanganyar segera mengusahakan ketersediaan dana untuk relokasi 96 unit rumah itu.

Advertisement

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Nugroho, mengatakan 96 unit rumah itu berlokadi di Desa Gempolan, Kecamatan Kerjo (18 unit); di Desa Plosorejo, Kecamatan Kerjo (11 unit); di Desa Tengklik, Kecamatan Tawangmangu (16 unit); di Desa Balong, Kecamatan Jenawi (28 unit); dan sisanya di Desa Menjing, Kecamatan Jenawi.

(Baca Juga: Rawan Bencana, 96 Rumah akan Direlokasi, Tanah Retak Sebabkan Jalan Dukuh Gondangrejo Retak)

DINAMIKA POLITIK: Kader PDIP Pertanyakan Peringkat Ketua PAC

Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Klaten mendatangi Sekretariat Dewan Pimpinan Cabang DPC) PDIP Klaten, Senin (2/3), dan meminta penjelasan tentang selebaran yang berisi peringkat calon ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) PDIP di kecamatan-kecamatan di Klaten.

Selebaran itu beridentitas Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Jawa Tengah. Pantauan Espos, ratusan orang berkumpul di sekitar Sekretariat DPC PDIP Klaten sejak pukul 09.30 WIB. Mereka berpakaian serba merah membawa beberapa bendera PDIP dan sejumlah spanduk.

Mereka juga menandatangani selembar kain putih sebagai bukti keikutsertaan dalam aksi tersebut. Sekitar pukul 10.30 WIB mereka berkumpul di halaman Sekretariat DPC PDIP Klaten. Beberapa orang di antara mereka berorasi.

TREN BATU MULIA: Ndandakke Akik Antre 2,5 Bulan

Aktivitas di bengkel batu akik milik almarhum Slamet Rahardjo di RT 003/RW 009 Karangasem, Laweyan, Solo tak ramai. Showroom aneka batu mulia dan emban akik di tempat itu tutup.

Selembar poster menunjukkan toko aksesori batu mulia itu baru dibuka pukul 14.00 WIB. Pelanggan bisa tetap mengambil pesanan di luar jam tersebut. Pekerjaan di bengkel itu tak pernah berhenti kendati dari luar tampak sepi. Pesanan pencinta batu mulia yang ndandakke akik menumpuk. Antrean baru harus menunggu sampai 2,5 bulan.

Suwito, 45, penunggu bengkel yang juga karyawan bengkel itu, Senin (2/3), sibuk mengampelas batu mulia. Hidung dan mulutnya ditutupi masker hijau muda.

(Baca Juga: Kekuatan Magis Batu Mulia hingga Dlepih Surganya Akik Wonogiri, Pameran Batu Mulia Wonogiri Tembus Rp400 Juta, Ini Penampakan Fire Opal Wonogiri)

SATWA LIAR: Kera Lereng Merapi Masuk ke Permukiman Warga

Ratusan ekor kera yang biasa hidup di kawasan lereng Gunung Merapi mulai masuk ke permukiman warga di sejumlah desa di Kecamatan Selo, Boyolali, beberapa bulan terakhir.

Warga resah karena kera-kera tersebut sering mengambil makanan di dalam rumah dan merusak tanaman pertanian. Seorang warga Dukuh Suroteleng Wetan, Desa Suroteleng, Kecamatan Selo, Sri Lestari , 45, mengatakan beberapa bulan terakhir kera-kera tersebut sering mendatangi permukiman warga.

Kera masuk rumah warga melalui pintu belakang atau pintu depan yang terbuka dan mengambil makanan yang disimpan di dalam rumah. Dia menduga kawanan kera itu betah berada di sekitar permukiman warga karena makanan yang melimpah.

(Baca Juga: Kera di Lereng Merapi Turun Gunung, Serang Permukiman)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif