Soloraya
Selasa, 3 Maret 2015 - 03:40 WIB

SERANGAN KERA : Kera di Lereng Merapi Turun Gunung, Serang Permukiman

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi serangan monyet (JIBI/Solopos/Dok.)

Serangan kera dari lerang Merapi mulai meresahkan warga setempat.

Solopos.com, BOYOLALI — Ratusan kera di lereng Gunung Merapi mulai menyerang pemukiman di sejumlah desa. Warga setempat resah karena kera-kera tersebut kerap mengambil makanan di dalam rumah dan merusak lahan pertanian setempat.

Advertisement

Salah seorang warga Dukuh Suroteleng Wetang, Desa Suroteleng, Kecamatan Selo, Boyolali, Sri Lestari, 45, mengatakan sejak beberapa bulan terakhir kera-kera tersebut mulai mendatangi pemukiman setempat. Kera-kera tersebut masuk rumah warga melalui pintu belakang dan mengambil makanan apapun di dalam rumah.

Dia menduga kawanan kera itu sudah mulai betah berada di sekitar pemukiman warga karena makanan yang melimpah. “Mereka [kera] datang saat warga sedang tidak berada di rumah, biasanya mereka berkelompok. Mungkin karena sudah betah hidup di sekitar pemukiman warga karena banyak makanan,” kata dia saat ditemui Solopos.com di Desa Suroteleng, Senin (2/3/2015).

Kepala Desa Suroteleng, Sutris, mengatakan serangan kera ke pemukiman warga itu mulai terlihat sekitar dua bulan terakhir. Kera yang sebelumnya hanya menyerang lahan pertanian warga setempat, kini sudah mulai masuk ke rumah penduduk.

Advertisement

“Bahkan ada beberapa waktu lalu kera yang naik ke atap rumah dan mengobrak abrik genteng rumah tersebut,” kata dia di Kantor Desa Suroteleng, Senin. Menurut Kades, kawanan kera itu tidak menyerang warga, kera hanya mengambil makanan warga. “Kalau ada warga yang menggendong sayuran, tidak menutup kemungkinan bisa dihinggapi kera,” kata kades.

Pantauan Solopos.com di desa tersebut pukul 10.00 WIB, tidak tampak kera-kera yang dimaksud warga. Solopos.com juga sempat menunggui hadirnya kawanan kera tersebut di sebuah ladang yang kerap didatangi kera. Namun setelah 30 menit kera tak kunjung datang.

Menurut Kades, datangnya kawanan kera tersebut tidak bisa ditebak kapan waktunya. “Tetapi yang jelas kera-kera itu datang saat hari mulai terang. Kera tidak datang saat malam hari,” ucap Kades.

Advertisement

Lebih lanjut Kades mengatakan saat ini warga belum bisa berbuat banyak untuk mengatasi serangan kera tersebut. “Ya paling hanya menjaga rumah. Tetapi kalau ditinggal ya datang lagi keranya,” kata dia. menurut Kades, di Desanya ada tiga dukuh yang cukup rawan di serang kera yakni Dukuh Suroteleng Wetan, Dukuh Burukidul, dan Dukuh Rogobelah.

Selain menyerang rumah warga, kera juga masih menyerang tanaman warga. Kaur Pembangunan Desa Suroteleng, Darto, mengatakan untuk mengantisipasi hal tersebut, para petani setempat memasang jaring setinggi 1,5 meter (m) di sekitar lahan untuk mencegah kera masuk.

“Tetapi meskipun sudah memasang jaring, kera-kera itu masih saja mencuri tanaman warga. Mereka masuk melalui pohon di sekitar lahan,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif