News
Selasa, 3 Maret 2015 - 00:30 WIB

KURS RUPIAH : Rupiah Melemah, JK: Bayar Utang Lebih Mahal

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi utang (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Kurs rupiah yang terus melemah memengaruhi beban utang luar negeri Indonesia.

Solopos.com, JAKARTA — Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menuturkan depresiasi atau pelemahan rupiah yang hampir menyentuh Rp13.000/dolar AS menyebabkan pemerintah harus membayar utang luar negeri lebih mahal.

Advertisement

JK menuturkan melemahnya kurs rupiah dipicu oleh berbagai faktor, termasuk koreksi proyeksi perekonomian China, krisis utang di Yunani dan Eropa, dan membaiknya ekonomi AS. ?

“Akibatnya, rupiah melemah dengan kebijakan-kebijakan itu. Kemudian tentu kita juga harus perhatikan masalah-masalah kita juga, apa yang memperkuat ekspor kita lebih lanjut,” kata JK di kantornya, Senin (2/3/2015).

Nilai tukar atau kurs rupiah ditutup turun 0,29% ke Rp12.970 per dolar AS setelah sempat merosot ke atas Rp13.000 per dolar AS pada awal perdagangan, Senin (2/3/2015).

Advertisement

Berdasarkan Bloomberg Dollar Index, rupiah pagi ini dibuka turun 0,34% ke Rp12.976 per dolar AS kemudian sempat anjlok ke Rp13.001 per dolar AS pada pukul 08.30 WIB. Titik terkuat rupiah hari ini ada di Rp12.950 per dolar AS.?

Di tengah depresiasi rupiah ini, pemerintah sedang menyusun daftar proyek dalam blue book yang akan dibiayai lewat utang luar negeri, termasuk utang berdenominasi dolar AS. Depresiasi kurs rupiah diakui akan mempengaruhi beban utang pemerintah. “Memang utang bayarnya lebih mahal. Tetapi kalau utang baru akan lebih banyak rupiahnya,” kata JK.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), posisi utang luar negeri (ULN) Indonesia pada akhir Juni 2014 tercatat sebesar US$284,9 miliar. Posisi ULN tersebut meningkat US$8,6 miliar atau 3,1% dibandingkan posisi akhir kuartal I/2014 sebesar US$276,3 miliar.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif