News
Selasa, 3 Maret 2015 - 06:20 WIB

KAMPUS JOGJA : UII Kirim Mahasiswa ke Jepang untuk Pelajari Ini

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Istimewa)

Kampus Jogja, UII mengirim mahasiswa ke Jepang untuk mempelajari kualitas air.

Harianjogja.com, SLEMAN– Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta mengirimkan dua mahasiswa ke Jepang untuk mempelajari cara mengembalikan kualitas air, dengan adsorben dari limbah industri.

Advertisement

“Kedua mahasiswa itu adalah Adam Ikhya Alfarokhi dan Anandhitya Rheza Adrian. Mereka akan berada di Jepang selama tiga minggu di bawah pengawasan profesor dari Hokkaido University, Jepang,” kata Dekan FTSP UII Widodo Brontowiyono, Minggu (1/3/2015).

Menurut dia, pencemaran air telah terjadi sejak bertahun-tahun yang lalu tetapi kondisi itu belum mendapatkan perhatian yang cukup baik dari pemerintah maupun masyarakat secara umum.

“Padahal, semakin meningkatnya kebutuhan manusia terhadap air bersih, pencemaran air tersebut menjadi hal serius karena membutuhkan penanganan yang cepat dan tepat, terlebih lagi dengan semakin berkurangnya persediaan air bersih,” katanya.

Advertisement

Ia mengatakan pencemaran yang banyak terjadi hingga saat ini di antaranya disebabkan limbah industri. Banyak pabrik yang membuang limbah ke perairan yang menyebabkan banyak masalah yang berhubungan dengan kesehatan, masyarakat semakin sulit mendapatkan akses air bersih.

“Pencemaran sungai terjadi karena perubahan kualitas air sungai akibat masuknya limbah pabrik secara berlebihan, sedangkan teknologi untuk mengembalikan kualitas air membutuhkan biaya yang tidak sedikit,” katanya.

Menurut dia, pengiriman mahasiswa ke Jepang itu dimaksudkan agar mereka dapat mempelajari bagaimana mengembalikan kualitas air akibat limbah industri dengan biaya yang lebih murah dengan adsorben limbah industri.

Advertisement

“‘Treatment’ teknologi saat ini sangat mahal, mereka ke Jepang untuk meneliti bagaimana agar bisa ‘low cost treatment’ untuk memperbaiki kualitas air yang saat ini sudah sedemikian parah,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif