Jogja
Selasa, 3 Maret 2015 - 21:20 WIB

JAMINAN KESEHATAN : RSA UGM Layani Peserta Jamkesda

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi

Jaminan kesehatan, RSA UGM bekerja sama dengan Pemerintah Daerah melayani peserta Jamkesda.

Harianjogja.com, SLEMAN-Rumah Sakit (RS) Universitas Gadjah Mada (UGM) baru saja merayakan hari jadi ke-3, Senin (2/3/2015). Pada kesempatan itu, Rumah Sakit Akademik (RSA) secara resmi menjalin kerjasama dengan lima Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten di DIY dalam hal Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda).

Advertisement

“Harapannya dengan diadakannya kerjasama ini akan mempermudah masyarakat mengakses pelayanan kesehatan khususnya bagi yang menjadi peserta Jamkesda,” kata Direktur Utama RS. UGM, Arif Faisal, sebelum menandatangani perjanjian kerjasama dengan lima Kepala Dinas Kesehatan dari lima kabupaten.

Saat ini, RSA UGM telah menjadi rumah sakit rujukan sekunder yang menerima pasien dari puskesmas, rumah sakit lain, maupun pasien dari dokter praktek. Menurut Faisal, hal tersebut membuktikan RSA UGM dipercaya dalam bidang layanan kesehatan.

Meskipun begitu, tidak dipungkiri jika selama ini RS. UGM kerap menolak pasien rujukan. Bukan karena kendala BPJS tetapi karena sarana dan prasarana.

Advertisement

“Bed [tempat tidur] kami punya 152 tapi yang layak pakai 115. Itu pun masih belum memadahi. Kondisi masih terbatas,” ungkap Faisal.

Tantangan lain yang dihadapi adalah keterbatasan tenaga medis terampil. Menurutnya, dibutuhkan investasi besar untuk memberikan training bagi tenaga medis. Hal tersebut senada dengan pernyataan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Iwan Dwiprahasto. “Tantangan rumah sakit perguruan tinggi negeri adalah aspek SDM [Sumber Daya Manusia] dan fasilitasnya. Siapa yang secara sistem akan mendampingi terus, itu masalahnya,” kata dia.

Dalam rangka memperluas layanan, RS. UGM juga baru saja meluncurkan program desa binaan di desa Nogotirto dan Trihanggo Sleman. Program ini bertujuan mendukung pemerintah kabupaten dalam mewujudkan kabupaten layak anak.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif