News
Selasa, 3 Maret 2015 - 11:15 WIB

HARGA BERAS MEROKET : Buruh Minta Pemerintah Stabilkan Harga Beras

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi. (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Harga beras meroket sehingga kalangan buruh meminta pemerintah segera menstabilkan harga beras.

Solopos.com, JAKARTA – Perwakilan buruh meminta Pemerintah segera menstabilkan harga beras yang kini masih relatif mahal. Hal itu demi mengurangi beban bagi rakyat khususnya warga miskin di berbagai daerah.

Advertisement

“Pemerintah harus segera menstabilkan harga beras agar normal kembali,” kata Presiden Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) Mudhofir di Jakarta, Selasa (3/3/2015).

Terkait itu, ia mengkritik peran Bulog dalam menjaga stabilitas harga beras yang selama ini dinilai kerap tidak berjalan maksimal.

Advertisement

Terkait itu, ia mengkritik peran Bulog dalam menjaga stabilitas harga beras yang selama ini dinilai kerap tidak berjalan maksimal.

Ia menegaskan Bulog seharusnya dapat mempersiapkan segala kemungkinan dalam upaya menjaga stabilitas harga beras bagaimanapun situasinya.

Selain itu, ujar dia, Bulog juga semestinya dapat bekerja sama lebih baik lagi dengan aparat terkait dalam menindak spekulan dan importir beras nakal.

Advertisement

Menurut dia, pihak yang paling diuntungkan ialah mereka yang ada di level tengah, pedagang besar atau pemilik penggilingan.

“Justru yang paling dirugikan adalah petani dan konsumen,” kata dia.

Khudori mengatakan akibat ketidakseimbangan dalam harga jual di tingkat petani dengan pedagang, lanjut dia, terdapat celah harga yang relatif sangat besar.

Advertisement

Harga pembelian pemerintah (HPP) pada beras lebih rendah dari pada harga jual di pasar, yakni HPP-nya sebesar Rp6.800 per kilogram, sedangkan konsumen membeli beras dengan harga Rp7.400/kg.

Sementara itu, pemerintah terus memperbaiki pola distribusi dan pasokan beras dalam negeri sebagai upaya untuk menjaga stabilitas harga beras nasional.

“Pertama, panen agak mundur terlambat. Kedua, pasokan atau suplai yang sedikit terlambat dan ketidaknormalan distribusi. Kita tidak mengerti apakah ada permainan atau tidak, sedang kita telusuri. Tapi, kalau pasokan terus dipasok,” kata Presiden Joko Widodo di ruang wartawan Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3/2015) petang.

Advertisement

Meski terus melakukan langkah pemulihan harga beras, Presiden meminta masyarakat untuk bersabar karena perlu waktu distribusi dari sentra penjualan beras seperti Pasar Cipinang, Jakarta ke pedagang-pedagang kecil sehingga harganya normal kembali.

Presiden juga mengatakan dalam waktu dekat panen raya akan berlangsung di sejumlah daerah antara lain Demak, Kudus, Ngawi, Sragen dan beberapa daerah lain di Jawa Timur termasuk Ponorogo yang akan didatanginya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif