Otomotif
Selasa, 3 Maret 2015 - 10:30 WIB

GENERAL MOTORS TUTUP : Pabrik Chevrolet Thailand Ikut Tutup, Ada Apa?

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Chevrolet Sonic produksi GM Thailand (chevrolet)

General Motors tutup dua pabrik Chevrolet di Asia Tenggara. Setelah Indonesia, kini giliran pabrik Chevrolet Thailand.

Solopos.com, JAKARTA – Setelah menutup pabrik di Indonesia, General Motor (GM) juga akan menutup pabrik Chevrolet di Thailand. Akibatnya, sebanyak 3.200 karyawan harus rela kehilangan pekerjaannya.

Advertisement

Tutupnya pabrik Chevrolet Spin di Bekasi yang berada di bawah naungan GM Indonesia telah mengejutkan para pemain otomotif roda empat. Tak selesai sampai di situ, GM rupanya juga berencana menutup pabriknya di Thailand yang digunakan untuk memproduksi Chevrolet Sonic.

Seperti dilansir Reuters, Jumat (27/2/2015), sehari setelah GM Indonesia memberitakan secara resmi rencana penutupan pabrik Chevrolet Spin di Bekasi pada akhir Juni mendatang, GM Thailand juga mengumumkan hal yang serupa.

Meski belum mengabarkan waktu tepatnya, GM Thailand telah mengumumkan akan menutup pabrik mobil sedan dan hatchback Chevrolet Sonic yang terletak di daerah Industri Rayong pada pertengahan 2015.

Advertisement

Senasib seperti Chevrolet Spin di Indonesia, Chevrolet Sonic juga kalah bersaing dengan mobil pabrikan Jepang. Dampak dari penutupan itu, saat ini GM telah memulai program Pengunduran Diri Sukarela bagi 3.200 karyawannya.

Meski demikian, produsen mobil yang memiliki markas besar di Detroit, Amerika Serikat, itu tetap akan menjual berbagai produk Chevrolet dengan cara mengimpor mobil secara utuh (CBU).

Beberapa mobil Chevrolet yang menjadi senjata GM Thailand antara lain, Chevrolet Cruze, Trailblazer dan Colorado. Setelah penutupan tersebut, GM Thailand akan lebih berfokus pada pelayanan purna jual daripada meningkatkan kuota penjualan.

Advertisement

Executive Vice President General Motors yang bertanggung jawab mengawasi pasar mobil di Amerika Eropa dan China, Stefan Jacoby, mengemukakan penutupan pabrik Chevrolet di Indonesia dan Thailand merupakan salah satu bentuk efisiensi GM di kawasan Asia.

Selain itu, Jacoby juga mengaku Chevrolet masih kewalahan menghadapi pabrikan Jepang jika bersaing di kelas mobil entry level.

Diberitakan Solopos.com sebelumnya, Jacoby telah mengungkapkan kekalahannya dengan menyebut pasar mobil Indonesia sebagai “halaman belakang” produsen otomotif Jepang.

Chevrolet Spin yang laku keras di Brasil rupanya memakan biaya produksi yang mahal ketika dibawa ke Indonesia. Hal itu tentu menjadi titik kelemahan Spin ketika bersaing dengan mobil bertengger di kelas yang sama, yakni Toyota Avanza, Suzuki Ertiga, dan Honda Mobilio.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif