Soloraya
Selasa, 3 Maret 2015 - 05:10 WIB

DAERAH RAWAN BENCANA : Warga Singopadu Sragen Resah Ancaman Erosi

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga RT 001 dukuh Sumber, Desa Singopadu, Kanti Lestari, menunjukkan kondisi rumahnya yang hanya berjarak ratusan sentimeter dari tebing Sungai Mungkung, Sabtu (28/2/2015). (Abdul Jalil/JIBI/Solopos)

Daerah rawan bencana terdapat di Singopadu, Sragen  meresahkan warga.

Solopos.com, SRAGEN — Puluhan warga di daerah rawan bencana Dukuh Sumber, Desa Singopadu, Sidoharjo, yang tinggal di bantaran Sungai Mungkung, resah, akibat erosi yang terjadi di wilayah tersebut. Selain puluhan rumah, beberapa hektare lahan pekarangan milik warga juga terancam terkena erosi sungai.

Advertisement

Pantauan Solopos.com, Sabtu (28/2/2015), lahan yang berada di belakang rumah warga sudah terkikis oleh aliran Sungai Mungkung yang meluap. Selain itu, ada beberapa rumah yang berada di daerah rawan bencana, bangunan belakangnya hanya berjarak sekitar 100 sentimeter dari sungai.

Warga RT 001 Dukuh Sumber, Desa Singopadu, Kanti Lestari, mengatakan saat hujan, air Sungai Mungkung meluap hingga menghanyutkan lahan pekarangan miliknya. Saat ini, rumahnya hanya berjarak ratusan sentimeter saja dari tebing sungai itu.

Advertisement

Warga RT 001 Dukuh Sumber, Desa Singopadu, Kanti Lestari, mengatakan saat hujan, air Sungai Mungkung meluap hingga menghanyutkan lahan pekarangan miliknya. Saat ini, rumahnya hanya berjarak ratusan sentimeter saja dari tebing sungai itu.

“Saya sangat takut sekali, apalagi saat hujan dan aliran air yang ada di sungai sangat deras,” katanya saat berbincang dengan Solopos.com di rumahnya, Sabtu (29/2/2015).

Dia juga menceritakan sebelumnya jarak antara rumah dan tebing sungai berkisar tujuh meter. Tetapi, karena selalu terkikis oleh aliran air, lahan pekarangan yang berada di belakang rumahnya semakin habis.

Advertisement

“Sungai Mungkung ini kan salah satu anak Sungai Bengawan Solo. Saat adanya proyek tersebut, tanah milik warga di sekitar bantaran menjadi mudah erosi,” jelasnya.

Menurutnya, upaya yang telah dilakukan untuk menahan agar tanah tidak terkikis yaitu dengan memasang talut dari bambo di tebing sungai. Namun, usaha tersebut tidak membuahkan hasil, aliran sungai yang deras terus menggerus tebing.

“Kami sudah pernah mengajukan bantuan pembangunan talut ke BBWSBS dan DPU Sragen sejak 2013. Namun sejauh ini belum ada realisasi,” ungkap dia.

Advertisement

Ketua RT 002 Dukuh Sumber, Sunardi, mengatakan di wilayahnya ada belasan rumah di bantaran Sungai Mungkung yang terancam erosi. Selain rumah, lahan pekarangan warga juga terancam habis akibat erosi tersebut.

Kepala Desa Singopadu, Heru Tarwoco, membenarkan ada puluhan rumah di wilayahnya yang terancam terkena erosi Sungai Mungkung. Saat ini, pemdes sudah mengajukan permohonan bantuan pembangunan talut ke DPU Sragen.

“Ada dua wilayah di Desa Singopadu yang rawan, yaitu RT 001 dan RT 002 Dukuh Sumber, karena dua RT ini wilayahnya terletak di bantaran sungai. Kami upayakan tahun ini ada pembangunan talut di dua RT ini,” katanya terkait bangunan yang berada di daerah rawan bencana.

Advertisement

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif