Jatim
Selasa, 3 Maret 2015 - 11:05 WIB

BISNIS IKAN : Inilah Alasan, Kenapa Seorang Sarjana Boleh Mencoba Jualan Ikan Hias

Redaksi Solopos.com  /  Aries Susanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pasar Ikan (A. Nindya Paramita/ JIBI/Solopos.com)

Bisnis ikan rupanya menjadi pilihan lelaki bergelar sarjana ini. Ingin tahu alasannya?

 

Advertisement

Madiunpos.com, NGAWI – Sekilas pria muda ini tidak berbeda dengan anak muda sebayanya. Pria ini mengais rejeki hanya sebagai penjual ikan hias. Namun, tahukah bila pria ini mempunyai penghasilan yang tak biasa.

Yayang, demikian namanya. Lelaki berusia 22 tahun ini rela melepas peluangnya sebagai pegawai berseragam pemerintah di Kabupaten Ngawi demi menekuni bisnis ikan hias. Apalagi, jenis pekerjaan yang dianggap oleh warga Ngawi merupakan pekerjaan yang menjanjikan.

Advertisement

Yayang, demikian namanya. Lelaki berusia 22 tahun ini rela melepas peluangnya sebagai pegawai berseragam pemerintah di Kabupaten Ngawi demi menekuni bisnis ikan hias. Apalagi, jenis pekerjaan yang dianggap oleh warga Ngawi merupakan pekerjaan yang menjanjikan.

Pria yang punya hobi bermain futsal ini semula bekerja di Dinas Perdagangan Pasar (Didagsar) wilayah Pasar Besar Ngawi. Di tempat tersebut, dirinya hanya tenaga honorarium (honor).

Gara-gara tertarik bisnis ikan hias ini, Yayang akhirnya memilih melepas seragam pegawai pemerintah berstatus honorarium itu.

Advertisement

 

Dalam sebulan, omzet ikan hias Yayang bisa mencapai angka Rp12 juta, hasil yang terbilang wah dibandingkan pendapatannya ketika masih menjadi pegawai honor di Digdasar.

“Satu harinya rata-rata dapat Rp300.000 sampai Rp400.000. Hasilnya, lebih lumayan dari pekerjaan yang kemarin [honorarium],” terang Yayang.

Advertisement

Pria yang baru mendapatkan gelar sarjana ekonomi di Universitas Soerjo Ngawi ini mengungkapkan, hasil dari jerih payahnya sekarang sudah mulai terlihat, antara lain mobil pick up. Mobil itu  biasa ia gunakan untuk berjualan ikan hias.

”Dulu masih pakai jagrak tapi sekarang ini sudah ada mobil jadi lebih mudah lagi berjualannya,” ujarnya.

 

Advertisement

Pria muda ini adalah salah satu potret  di negeri kita yang memiliki tekad kuat untuk menjadi pengusaha. Bukankah negara maju salah satu kriterianya adalah 30% dari jumlah penduduknya adalah pengusaha.

“Yang penting kita teguh aja, dan enggak usah malu untuk usaha. Sing penting berusaha terus,”  ujar Yayang. (Geddy P/JIBI/Solopos)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif