Jatim
Selasa, 3 Maret 2015 - 15:05 WIB

BENCANA BOJONEGORO : Tujuh Jembatan Rusak, Ini Langkah Pemkab

Redaksi Solopos.com  /  Aries Susanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi jembatan rusak

Bencana Bojonegoro merusakkan sejumlah fasilitas publik. Ini langkah penanganannya.

 

Advertisement

Madiunpos.com, BOJONEGORO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, akan segera menangani secara darurat tujuh jembatan yang rusak akibat diterjang banjir bandang di Kecamatan Tambakrejo, Minggu (1/3).

 

“Penanganan darurat jembatan yang rusak akan segera kami lakukan, tapi masih dikoordinasikan dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) menyangkut teknisnya,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Andik Sudjarwo, di Bojonegoro, Selasa.

Advertisement

 

Ia menjelaskan penanganan darurat jembatan yang rusak, membutuhkan bantuan teknis dari Dinas PU, sebab sebagian besar jembatan yang rusak memiliki bentangan yang cukup lebar.

 

“Bentangan jembatan yang rusak juga hanyut diterjang banjir bandang berkisar 18-20 meter,” ucapnya, menegaskan.

Advertisement

 

Mengenai bantuan lainnya, lanjut dia, pihaknya segera mendistribusikan bantuan sembako kepada 196 kepala keluarga (KK) korban banjir bandang di Desa Napis,Grancang dan Turi, Kecamatan Tambakrejo.

 

“Bantuan sembako segera kita kirimkan hari ini,” tuturnya.

Advertisement

 

Camat Tambakrejo Ngasiaji, sebelumnya, menjelaskan warga mengusulkan bantuan secepatnya paku dan kawat untuk membangun jembatan darurat dari bambu agar warga tidak terisolasi.

 

“Warga akan membangun jembatan darurat dari bambu dengan gotong royong,” katanya, menegaskan.

Advertisement

 

Menurut dia, banjir bandang yang melanda tiga desa di daerahnya itu, disebabkan hujan deras, Minggu (1/3) sekitar pukul 18.00 WIB.

 

“Banjir terjadi ya karena akibat derasnya hujan, sehingga sejumlah sungai di desa setempat tidak mampu menampung air hujan,” tuturnya.

 

Ia menjelaskan lima jembatan lokasinya di Desa Napis dan dua jembatan di Desa Ngrancang, yang hampir semuanya dimanfaatkan untuk kendaraan roda dua.

Advertisement

 

“Jembatan yang terkena dampak banjir bandang, selain bahannya kayu jati dan bambu, juga ada dari beton,” jelasnya.

 

Selain merusak tujuh jembatan, banjir bandang juga mengakibatkan 10 hektare tanaman padi dengan usia berkisar 35-50 hari rusak, dan ratusan pohon jati milik warga tumbang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif