Entertainment
Selasa, 3 Maret 2015 - 07:40 WIB

7 MANUSIA HARIMAU : Pernah Alami Bells Palsy, Ini Pesan Samuel Zylgwyn untuk Rano Karno

Redaksi Solopos.com  /  Evi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Samuel Zylgwyn (tengah) dalam sinetron 7 Manusia Harimau RCTI (Instagram.com)

7 Manusia Harimau menjadi salah satu sinetron laris yang dibintangi Samuel Zylgwyn.

Solopos.com, JAKARTA — Artis Samuel Zylgwyn yang memerankan tokoh Gumara Peto Alam, dalam sinetron 7 Manusia Harimau RCTI, memberi pesan kepada Rano Karno yang saat ini terkena sindrom Bells Palsy.

Advertisement

Sindrom Bells Palsy adalah sindrom yang menyerang syaraf tepi, sehingga bagian tubuh akan kaku. Sindrom ini menyerang artis sekaligus Pelaksana Tugas Gubernur Banten, Rano Karno. Sindrom tersebut juga sempat menyerang Samuel, artis pemeran Gumara dalam 7 Manusia Harimau.

Bagian wajah kiri Rano Karno terlihat tidak simetris saat berbicara dalam suatu wawancara, yang disiarkan Go Spot RCTI, Senin (2/3/2015), pagi, pukul 06.15 WIB.

Advertisement

Bagian wajah kiri Rano Karno terlihat tidak simetris saat berbicara dalam suatu wawancara, yang disiarkan Go Spot RCTI, Senin (2/3/2015), pagi, pukul 06.15 WIB.

Berdasarkan keterangan ahli Syaraf, dr. Andreas Harry, sindrom Bells Palsy menyerang saraf tepi seseorang, sehingga fungsi sarafnya melemah.

“Ini [Bells Palsy] adalah sindrom yang menyerang syaraf. Syarafnya lumpuh dan sampai saat ini belum dapat diketahui pasti penyebabnya. Namun,  90% penderita nanti akan sembuh.”

Advertisement

“Awalnya gua striping, tidur-tiduran di luar kayak gini. Bangun, gua kayak sakit gigi gitu, terus besoknya gua ketawa-ketawa, terus enggak balik-balik,” ujar Sameul.

Samuel juga menjelaskan lama waktu yang ia butuhkan untuk kembali di keadaan semula, cukup lama, yaitu delapan bulan.

“Gua sakit dulu tuh, perlu waktu delapan bulan. Itu total recovery ya, sampai bisa senyum kanan kiri,” kata Samuel.

Advertisement

Penderita sindrom Bells Palsy akan sulit mengedip mata dan menggerakkan bibirnya, sehingga seperti penderita stroke. Namun, dr. Andreas Harry menjelaskan, sindrom Bells Palsy berbeda dengan stroke.

“Berbeda dengan stroke. Memang seperti stroke, tapi kalau stroke, misal bagian wajah kiri yang kaku, maka badan bagian kanan juga akan ikut kaku,” jelas dr. Andreas Harry.

Selanjutnya, Samuel mengungkap harus menggunakan selotip pada matanya, saat ingin tidur, karena matanya matanya tidak bisa ditutup.

Advertisement

“Pas gua kena pun, gua kasih selotip putih. Itu biar nutup matanya. Enggak boleh sering kena udara. Itu pengaruh mata enggak bisa ketutup, makanya kena iritasi dan ganggu penglihatan,” jelas Samuel.

Menurut dr. Andreas Harry, faktor utama sindrom Bells Palsy ini, dimungkinkan karena pengaruh kelembaban udara.

“Itu kelembaban udara. Kasus ini lumayan sering. Kemarin anak 10 tahun juga terkena. Barangkali, karena faktor kelembaban udara atau garam, makanya penderita ini tidak boleh makan garam,” jelas dr. Andreas Harry.

Sehubungan dengan sindrom yang diderita Rano Karno, Samuel memberi pesan berikut ini.

“Kepada Pak Rano Karno, semoga segera sembuh. Selama sakit jangan terlalu capek, karena bisa sembuh, bisa seperti semula lagi. Hindari kontak langsung dengan angin, air condition (AC), pokoknya segala sesuatu yang langsung ke muka. Kalau sudah sembuh, hati-hati, karena bisa kembali lagi,” ujar Samuel, pemain 7 Manusia Harimau tersebut.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif