Sport
Senin, 2 Maret 2015 - 01:25 WIB

WNBL INDONESIA 2014/2015 : Sritex Babak Belur di Seri Kandang

Redaksi Solopos.com  /  Mulyanto Utomo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

WNBL INDONESIA 2014/2015 yang digelar di Sritex Arena, menjadi ajang mengenaskan bagi tuan rumah Sritex Dragon.

Solopos.com, SOLO — Kemenangan tampaknya masih menjauh dari tim bola basket putri Kota Solo, Sritex Dragons, di ajang Indihome Women National Basketball League (WNBL) 2014/2015. Tampil di kandangnya sendiri pada Seri III di
Sritex Arena, Solo, pasukan Pek King Dhay ini gagal meraih satu pun kemenangan.

Advertisement

Kekalahan terakhir diterima Sritex di Seri Solo ini adalah saat ditundukkan juara bertahan, Tomang Sakti (Tomsak) Mighty Bees Jakarta, 44-71, Minggu (1/3) malam WIB. Kekalahan ini merupakan kali ketiga
dialami Sritex saat tampil di Seri Solo.

Dua kekalahan sebelumnya dialami Sritex saat takluk dari Surabaya Fever, 44-79, Rabu (26/2) dan dari Sahabat Wisma Sehati Semarang 61-63, Sabtu (28/2) lalu.

Advertisement

Dua kekalahan sebelumnya dialami Sritex saat takluk dari Surabaya Fever, 44-79, Rabu (26/2) dan dari Sahabat Wisma Sehati Semarang 61-63, Sabtu (28/2) lalu.

Dengan kekalahan ini, kans Sritex mengulang pencapaiannya musim
lalu,yang mampu melaju hingga babak Championships Series, pun semakin
menipis. Di tiga seri tersisa mau tak mau Sritex harus tampil lebih fight untuk naik ke posisi empat.

Sritex saat ini berada di posisi lima dengan torehan sembilan poin, hasil sekali menang dan tujuh kekalahan.
“Kans kami memang semakin berat, tapi bukan berarti sudah tertutup. Di tiga seri terakhir, kami harus bisa naik ke posisi empat dengan selalu mengalahkan MP [Merah Putih Predator Jakarta] yang saat ini berada di posisi keempat dan juga Rajawali Bandung yang saat ini menghuni posisi terbawah,” ujar asisten pelatih Sritex, Bayu Priamboro, saat dijumpai wartawan seusai pertandingan.

Advertisement

Selain itu, Bayu juga mengaku masalah defense timnya tak kunjung membaik. Seperti saat menghadapi Tomsak, kemarin, defense man to man marking yang dibangun skuatnya masih gampang ditembus.

“Saat man to man marking kami sering kalah. Cover lawan lebih rapat, sementara kami masih longgar karena kurang dukungan antarpemain,” imbuh Bayu.

Menghadapi Tomsak, Sritex sebenarnya sempat memberi perlawan eksta di quarter pertama dan hanya tertinggal 12-19. Namun, selisih ini kian melebar di tiga quarter selanjutnya. Di quarter kedua, Sritex tertinggal 24-33 dan kian terbenam di quarter ketiga dengan kedudukan 35-56.

Advertisement

Pada quarter terakhir, mental Lamia Rasidi dkk. kian down dan tak bersemangat lagi memberikan perlawanan.

Pelatih Tomsak, Raoul Miguel Hadinoto, menyambut gembira kemenangan
timnya. Terlebih setelah skuatnya mampu lolos dari pengawalan ketat yang dilakukan tim lawan di quarter awal.

“Di quarter pertama kami sempat kesulitan mencetak poin karena lawan
cenderung bermain kasar. Tapi untungnya kami bisa melewati masa itu,” ujar Raoul. (Imam Yuda Saputra/JIBI/Solopos)

Advertisement

Sritex Dragon melawan Surabaya Fever beberapa waktu lalu. JIBI/Solopos/ilustrasi/dok

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif