Sport
Senin, 2 Maret 2015 - 00:40 WIB

WNBL INDONESIA 2014/2015 : Sritex Babak Belur di Kandang

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pemain Sritex Dragons Solo, Paulin Clara Ananta (dua dari kanan) menembus pertahanan UGM dalam laga uji coba di Sritex Arena, beberapa waktu lalu. JIBI/Solopos/Sunaryo Haryo Bayu

WNBL Indonesia 2014/2015 digelar. Sritex Dragon, tim basket kebanggaan Solo kalah di seri kandang.

Solopos.com, SOLO – Kemenangan tampaknya masih menjauh dari tim bola basket putri Kota Solo, Sritex Dragons, di ajang Indihome Women National Basketball League (WNBL) 2014/2015. Tampil di kandangnya sendiri pada Seri III di Sritex Arena, Solo, pasukan Pek King Dhay ini gagal meraih satu pun kemenangan.

Advertisement

Kekalahan terakhir diterima Sritex di Seri Solo ini adalah saat ditundukkan juara bertahan, Tomang Sakti (Tomsak) Mighty Bees Jakarta,
44-71, Minggu (1/3/2015) malam WIB. Kekalahan ini merupakan kali ketiga dialami Sritex saat tampil di Seri Solo. Dua kekalahan sebelumnya
dialami Sritex saat takluk dari Surabaya Fever, 44-79, Rabu (26/2) dan dari Sahabat Wisma Sehati Semarang 61-63, Sabtu (28/2/2015) lalu.

Dengan kekalahan ini, kans Sritex mengulang pencapaiannya musim lalu,yang mampu melaju hingga babak Championships Series, pun semakin
menipis. Di tiga seri tersisa mau tak mau Sritex harus tampil lebih fight untuk naik ke posisi empat.

Sritex saat ini berada di posisi lima dengan torehan sembilan poin, hasil sekali menang dan tujuh kekalahan. “Kans kami memang semakin berat, tapi bukan berarti sudah tertutup. Di tiga seri terakhir, kami harus bisa naik ke posisi empat dengan selalu mengalahkan MP [Merah Putih Predator Jakarta] yang saat ini berada di posisi keempat dan juga Rajawali Bandung yang saat ini menghuni posisi terbawah,” ujar asisten pelatih Sritex, Bayu Priamboro, saat dijumpai wartawan seusai pertandingan.

Advertisement

Bayu mengungkapkan di Seri Solo ini timnya memang tak bisa meraih hasil memuaskan. Meski tampil di kandang, pada Seri Solo ini Sritex menghadapi lawan-lawan yang berat. Selain itu, Bayu juga mengaku masalah defense timnya tak kunjung membaik. Seperti saat menghadapi Tomsak, kemarin, defense man to man marking yang dibangun skuatnya masih gampang ditembus.

“Saat man to man marking kami sering kalah. Cover lawan lebih rapat, sementara kami masih longgar karena kurang dukungan antarpemain,”
imbuh Bayu.

Menghadapi Tomsak, Sritex sebenarnya sempat memberi perlawan eksta di quarter pertama dan hanya tertinggal 12-19. Namun, selisih ini kian
melebar di tiga quarter selanjutnya. Di quarter kedua, Sritex tertinggal 24-33 dan kian terbenam di quarter ketiga dengan kedudukan 35-56.
Pada quarter terakhir, mental Lamia Rasidi dkk. kian down dan tak bersemangat lagi memberikan perlawanan.

Advertisement

Pelatih Tomsak, Raoul Miguel Hadinoto, menyambut gembira kemenangan timnya. Terlebih setelah skuatnya mampu lolos dari pengawalan ketat
yang dilakukan tim lawan di quarter awal. “Di quarter pertama kami sempat kesulitan mencetak poin karena lawan cenderung bermain kasar. Tapi untungnya kami bisa melewati masa itu,” ujar Raoul.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif