Lifestyle
Senin, 2 Maret 2015 - 08:10 WIB

TIPS KELUARGA : Begini Cara Atur Waktu Keluar dan Main Anak

Redaksi Solopos.com  /  Evi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi anak bermain (Dok/JIBI/Solopos)

Tips keluarga ini tentang aturan waktu bermain anak.

Solopos.com, SOLO – Anak sebagai anggota keluarga, memiliki hak untuk bermain dan mengembangkan dirinya sendiri, tanpa campur tangan orang tua.

Advertisement

Terkadang, orang tua dan anak terlibat perselisihan, karena salah paham atas nasihat orang tua yang terkesan terlalu membatasi waktu keluar atau bermain anak. Nah, tips keluarga kali ini, akan mengulas cara membantu anak mengatur waktu bermainnya, tanpa harus membuat anak merasa dikekang.

Konsultan keluarga dari Biro Konsultasi Sehati Solo, Farida Nur’aini mengungkapkan sebuah keluarga hendaknya memiliki aturan anak boleh bermain di luar rumah dan jam berapa ia harus sudah pulang ke rumah.

Advertisement

Konsultan keluarga dari Biro Konsultasi Sehati Solo, Farida Nur’aini mengungkapkan sebuah keluarga hendaknya memiliki aturan anak boleh bermain di luar rumah dan jam berapa ia harus sudah pulang ke rumah.

Seorang anak juga harus dibiasakan menyampaikan secara jujur, tujuan dan alamat yang dituju ketika pergi. Terutama ketika anak-anak sudah menginjak remaja atau sudah mulai dewasa.

“Kalaupun perginya di malam hari untuk keperluan yang penting, misalnya rapat organisasi atau mengerjakan tugas tertentu, orang tua tetap harus memberikan rambu-rambu kepada anak. Misalnya melarang anak hanya berduaan dengan lawan jenis di suatu tempat,” jelasnya saat ditemui Solopos di ruang kerjanya, Selasa (17/2/2015).

Advertisement

“Kalau anak dididik dengan cara keras, biasanya ia justru makin memberontak,” ujarnya.

Khusus bagi anak perempuan, ketika bermain pada malam hari, Farida berpendapat agar waktu pulang lebih diawalkan. Misalnya, pukul 20.00 WIB, harus sudah sampai rumah. Sementara anak laki-laki, mungkin bisa lebih longgar maksimal hingga pukul 21.00 WIB.

“Perbedaan itu bukan karena orang tua tidak adil. Tapi karena anak perempuan lebih rawan sehingga harus lebih dijaga,” ujarnya.

Advertisement

Namun, jika ada orang tua yang kini memiliki anak suka pulang larut malam, Farida menyarankan agar orangtua tidak langsung memarahi anak. Orang tua sebaiknya mendekati anak, lalu mengajak bicara anak itu dari hati ke hati. Orang tua sebaiknya menyampaikan kembali alasan mengapa anaknya tidak boleh pulang larut malam.

Jika anak belum mau mendengarkan nasihat orang tua, Farida berpesan agar orang tua tidak menyerah begitu saja. Orang tua harus menyadarai bahwa anak adalah tanggung jawabnya.

“Sekeras apapun sifat anak, jangan sampai orang tua kalah dengan anak. Orangtua harus terus berusaha mengingatkan anak agar tidak pulang larut malam tanpa alasan yang diperbolehkan,” jelasnya.

Advertisement

Selain itu, ditambahkan Psikolog Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Agus Basuki, orang tua juga bisa mencoba memahami kegemaran anak, selanjutnya memfasilitasi kegemarannya itu. Setelah memahami apa yang membuat nyaman si kecil berada di rumah, bukan berarti mengurungnya menjadi hal yang lebih baik.
Bermain dengan tetangga atau teman sebayanya sangat penting bagi perkembangan anak.

“Bermain membentuk kepribadian anak, misalnya sosial, kemandirian, solidaritas, rasa empati dan lain sebagainya,” kata Agus.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif