Sport
Senin, 2 Maret 2015 - 03:25 WIB

MOTOGP 2015 : Pembalap Anggap Udara Panas di Sepang Tak Manusiawi

Redaksi Solopos.com  /  Mulyanto Utomo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para pembalap sedang memacu kendaraannya di sirkuit Sepang. Ist/motogp.com

MotoGP 2015 diwarnai dengan udara panas di Sirkuit Sepang. Pembalap bahkan menganggap sudu di Sepang tak manusiawi

Solopos.com, SEPANG— Tak ada yang lebih menyiksa para pembalap MotoGP selain melakoni tes di bawah panasnya cuaca Sirkuit Sepang, Malaysia, Senin-Kamis (23-26/2) pekan lalu. Bagaimana tidak menderita jika para rider kelas balap premier ini wajib melakukan uji coba di lintasan dengan suhu mencapai 60 derajat celcius.

Advertisement

Pembalap Forward Racing Yamaha, Stefan Bradl, mengatakan kondisi panas di Sepang sangat tak manusiawi. Bahkan dalam tes kedua hari pertama, Senin (23/2), tidak ada pembalap yang mampu melahap banyak lap. Di samping itu, waktu tercepat pembalap yang berhasil dikuasai oleh jagoan Yamaha, Valentino Rossi, lebih dari dua menit.

“Sangat penting bagi Anda untuk makan sebelum ke sana. Di tengah hari tak ada pembalap yang berani turun saking panasnya. Waktu paling efektif adalah pukul 10.00-13.00 dan pukul 16.00-18.00. Tiga hari di sini begitu menyiksa,” tutur dia, dilansir Speed Week.

Menurutnya, ini merupakan perjalanan gila bagi para joki kuda besi ini lantaran begitu ekstremnya cuaca di lintasan. Selain itu, pembalap Jerman ini mengaku tak bisa tidur lama. Bahkan, ia nyaris hanya beristirahat selama satu jam.

Advertisement

“Saat saya pulang yang saya butuhkan adalah istirahat dan makan banyak. Saya menghabiskan banyak energi selama tes berlangsung,” imbuhnya.

Hal serupa dialami Jorge Lorenzo. Juara dunia dua kali ini menilai panas di Sepang adalah yang terburuk. Sengatan sinar matahari yang begitu terik membikin motor tak bisa maksimal. Dengan demikian ia sulit menjaga catatan waktunya agar konsisten.

Alhasil, banyak pembalap yang enggan turun pada tengah hari karena cuaca bisa mencapai 60 derajat celcius. Mereka memilih melahap lintasan sepanjang 5,543 km ini pada pagi hari atau sore. Jika memaksakan diri unjuk gigi dalam suhu begitu ekstrem, maka mereka justru membuang tenaga.

Advertisement

“Kondisi trek ini adalah yang terburuk yang pernah saya alami di Sepang. Ini cukup sulit bagi kami untuk menjaga penampilan,” papar pembalap Yamaha ini. (Farida Trisnaningtyas/JIBI/Solopos)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif