News
Minggu, 1 Maret 2015 - 06:00 WIB

HARGA BERAS MEROKET : Harga Beras Diprediksi Turun Mulai Maret

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pedagang beras (JIBI/Solopos/Dok.)

Harga beras meroket diyakini segera turun karena petani Soloraya mulai panen padi.

Solopos.com, SOLO – Kalangan petani di Soloraya terutama Klaten mulai panen padi akhir Februari ini. Bank Indonesia memprediksi harga beras yang kini masih tinggi akan segera turun pada Maret mendatang.

Advertisement

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo, Ismet Inono, menyampaikan pasokan yang berlimpah dinilai akan mampu mengerek turun harga beras yang saat ini naik hingga Rp1.000/kilogram (kg).

Menurut dia, berdasarkan hasil survei kegiatan dunia usaha (SKDU), diperkirakan sektor pertanian pada triwulan pertama tahun ini akan tumbuh positif. Bahkan pertumbuhan dinilai lebih tinggi jika dibandingkan triwulan empat tahun sebelumnya.

“Kenaikan harga beras yang ada di wilayah Soloraya tidak dipicu menipisnya pasokan. Tapi lebih dipengaruhi adanya permintaan dari luar daerah yang membeli dengan harga tinggi sehingga harga di sini ikut naik. Tapi dengan adanya panen raya, kemungkinan harga beras akan turun,” ungkap Ismet saat jumpa pers di ruang kerjanya, Jumat (27/2/2015).

Advertisement

Dia mengakui risiko gagal panen masih membayangi karena cuaca yang kurang kondusif. Selain itu, kebijakan pemerintah yang menggelontorkan beras sebanyak 300.000 ton diharapkan mampu meredam gejolak harga.

Kepala Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divisi Regional (Subdivre) III Surakarta, Yudi Prakasa Yudha, menuturkan beras yang digelontorkan tersebut merupakan untuk beras bagi rakyat miskin (raskin) dan operasi pasar (OP).

Menurut dia, saat ini raskin sudah disalurkan ke masyarakat, yakni sekitar 6.667 ton untuk wilayah Soloraya.

Advertisement

Terkait penghimpunan beras dari petani, dia menuturkan baru akan dilakukan pada Maret. Hal ini karena masih menunggu panen raya dan juga harga pembelian pemerintah (HPP) belum ditentukan. 

Berdasarkan pantauan

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif