News
Sabtu, 28 Februari 2015 - 15:24 WIB

HARGA BERAS MEROKET : Harga Beras Masih Tinggi, Jokowi Melotot

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pekerja melakukan bongkar muat beras di Gudang Bulog Banyakan Sub Divre V Kediri, Jawa Timur, Rabu (7/1/2015). Beras Bulog itu selanjutnya didistribusikan ke wilayah seputaran Kediri. Bulog Sub Divre V Kediri menggelar operasi pasar khusus cadangan beras pemerintah (OPK CBP) dengan menyalurkan 3.182 ton beras untuk warga miskin di Kediri. Langkah itu dimaksudkan untuk mengisi program beras untuk rakyat miskin (raskin) 2015 yang saat ini masih dalam tahap sosialisasi dari pemerintah pusat, serta untuk mengantisipasi terjadinya gejolak harga beras di pasaran. (JIBI/Solopos/Antara/Rudi Mulya)

Harga beras meroket dan belum juga turun hingga kini. Presiden Jokowi pun mengaku kaget.

Solopos.com, JAKARTA — Presiden Jokowi Sabtu (28/2/2015) siang ini melakukan inspeksi mendadak di Pasar Pagi Rawamangun, Jakarta Timur. Jokowi melihat secara langsung harga beras yang sepekan terakhir membumbung tinggi.

Advertisement

Presiden Jokowi dengan pengawalan ketat paspampres tiba di Pasar Pagi pukul 12.50 WIB langsung disambut riuh warga yang kaget dengan kedatangannnya. Setelah menyalami beberapa warga di pasar, Jokowi langsung mengunjungi basement tempat pedagang sembako.

Dengan busana blusukan kemeja putih lengan panjang, Presiden Jokowi menyambangi toko beras Hilda. “Harganya sudah turun?” tanya Jokowi kaget sambil agak melotot. “Belum, masih tinggi,” jawab pedagang beras, Nanda Sulistyo, yang mengenakan kaos warna merah, Sabtu (28/2/2015).

Nanda menjelaskan sudah sepekan belakangan harga beras naik dari Rp10.000 menjadi Rp12.000 per kilogram. Ia tidak tahu penyebabnya karena harga kulakannya memang masih tinggi. “Dua pekan lalu Rp10.000 sekarang Rp12.000,” ujar Nanda.

Advertisement

Setelah mengunjungi kios Hilda, Jokowi mendatangi kios beras BKS yang lokasinya berdekatan. Jokowi menjanjikan kepada pedagang dalam satu dua pekan ke depan akan turun.

Melonjaknya harga beras belakangan menjadi perhatian pemerintah dengan menggelontorkan 300.000 ton untuk operasi pasar dan beras miskin. April mendatang diperkirakan stok beras mencapai 32 juta ton setelah panen raya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif