SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Solo (Espos)–Sedikitnya 30 Kepala Keluarga (KK) warga bantaran Sungai Bengawan Solo tepatnya di Kampung Kentheng Baru, Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo mempertanyakan kepastian rencana relokasi bagi mereka.
Warga mengaku khawatir, jika tidak segera direlokasi akan menjadi korban banjir kembali, menggingat saat ini sudah hampir memasuki musim hujan. Salah seorang warga, Triyono, 30, mengaku mulai khawatir dengan tingginya intensitas hujan dalam beberapa hari terakhir. Menurutnya, sebanyak 30 KK sudah bersedia direlokasi sebagaimana yang dijanjikan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo tiga tahun lalu.
Namun, hingga kini nasib warga belum jelas. Padahal, puluhan warga Kampung Kenteng Baru lainnya sudah lebih dulu direlokasi ke Sukoharjo. “Sekarang hanya tersisa sekitar 30 KK. Sejak dulu mereka sudah bersedia direlokasi tetapi hingga kini belum juga terealisasi,” tandas Triyono kepada Espos, Senin (4/10).
Diceritakan Triyono, tiga tahun lalu, masing-masing warga dijanjikan akan mendapat bantuan senilai Rp 8,5 juta untuk pembangunan rumah kembali dan Rp 12 juta untuk pembebasan tanah. Menurutnya, sebanyak tiga KK sudah terlanjur membongkar rumah mereka setelah dijanjikan akan direlokasi. Hingga kini, ketiga KK tersebut terpaksa numpang ke rumah-rumah sanak familinya lantaran belum mendapatkan bantuan ganti rugi.
Sementara itu, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Semanggi, Suparno menjelaskan, sebanyak 21 warga Kampung Kenteng Baru sudah masuk daftar buku merah atau sasaran relokasi susulan. Sementara sisanya, sudah terdaftar dan tinggal menunggu pencairan dana. “Meski belum ada kepastian relokasi mereka sudah terdaftar dalam buku merah. Mudah-mudah usulan itu secepatnya bisa diterima,” urai Suparno.
mkd