Jogja
Jumat, 27 Februari 2015 - 17:40 WIB

TENAGA KERJA INDONESIA : Bantul Setop PRT ke Luar Negeri, Ini Upayanya

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

Tenaga kerja Indonesia yang ingin bekerja sebagai pembantu rumah tangga di luar negeri disetop.

Harianjogja.com, BANTUL – Pemkab Bantul memastikan tidak akan memberangkatkan tenaga kerja Indonesia (TKI) untuk pekerjaan informal seperti pembantu rumah tangga (PRT). Larangan pengiriman jenis pekerjaan dikenal ini digencarkan ke sejumlah penyalur tenaga kerja mitra pemerintah yang ada di Bantul.

Advertisement

“Bantul memang bukan penghasil tenaga kerja seperti Babu. Jadi kami memang kami melarang pemberangkatan tenaga kerja rumah tangga jenis ini,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertran) Bantul Susanto kepada Harianjogja.com, Kamis (26/2/2015).

Menurut Susanto, sesuai arahan Gubernur DIY pengiriman pembantu rumah tangga atau babu selain cukup beresiko juga merupakan upaya pemerintah menjaga kewibawaan negara. Terlebih, Bantul dibawah Pemerintah DIY notabene sebagai kota pendidikan tidak melahirkan tenaga rumah tangga saja, melainkan tenaga ahli yang terampil, handal dan siap bersaing untuk masuk dunia usaha formal.

Ia mengatakan untuk TKI yang siap terjun di pekerjaan formal masih akan dibuka untuk tiap tahunnya. Pekerjaan tersebut seperti kebutuhan terampil untuk berbagai jenis perindustrian dan produksi, teknik, montir, sopir yang dibutuhkan luar negeri sopir.

Advertisement

“Kalau pun masih ada warga Bantul yang menjadi TKI sebagai PRT ke luar negeri pastinya itu tidak melalui Dinasnakertran Bantul tapi melalui penyalur lain seperti Jateng dan daerah lain,” imbuhnya.

Disinggung soal minat warga Bantul menjadi TKI sektor formal ke luar negeri, dipastikan minat tersebut masih tinggi. Beberapa negara menjadi incaran peminat warga Bantul seperti Jepang, Taiwan dan sebagian Malaysia.

“Tapi tetap jalur kerjaan formal yang kita izinkan. Kebutuhan PRT tidak pernah kita penuhi,” imbuh kepala
Disnakertran sebelumnya memimpin Disdukcapil.

Advertisement

Susanto menambahkan upaya membentuk calon tenaga kerja yang tangguh, handal dan siap saing memasuki dunia kerja formal dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya, membuka berbagai kursus dan kepelatihan ketrampilan usaha melalui Balai Latihan Kerja (BLK). Tidak hanya untuk membekali calon tenaga kerja mandiri namun juga bisa memberikan pelatihan ketrampilan untuk bekal memasuki dunia kerja.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif