Pertanian Gunungkidul diarahkan mengadoipsi natural farming demi mendapatkan panen berkualitas.
Harianjogja.com, JOGJA– Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pramuka Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Jogja memberikan pelatihan Natural Farming kepada masyarakat desa binaan Bungmanis, Pucanganom, Rongkap Gunungkidul pada 20-22 Februari 2015. Pelatihan tersebut mengajarkan pengembangan pertanian dan
perikanan melalui pengelolaan terpadu dengan mengedepankan cara yang ramah lingkungan.
Sistem Natural Farming yang dikenalkan pada masyarakat, mengutamakan pelestarian alam di lahan pertanian sekitar. Sistem pertanian yang tidak mengandalkan pupuk kimia ini menjadi cara bertani berbasis kebijakan lokal masyarakat setempat. Konsep ini dianggap relevan diterapkan pada masyarakat Pucanganom yang
mayoritas penduduknya bekerja di sektor pertanian dan peternakan.
Kepala Biro Administrasi Akademik Kemahasiswaan dan Kerjasama (AAKK) UIN Sunan Kalijaga, Syaefudin, menjelaskan Sistem Natural Farming sangat ramah lingkungan, murah, berpihak pada petani, sudah teruji di laboratorium, mampu menghasilkan secara maksimal dengan reduksi buangan yang sangat kecil, dan menjadi
media pemberdayaan masyarakat.
“Diharapkan dengan melakukan praktek pertanian dan peternakan secara baik dan benar akan mampu meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat Dusun Bungmanis, Pucanganom secara lebih signifikan,” kata dia belum lama ini.
Menurutnya, sudah selayaknya kampus ikut aktif dalam pembangunan sosial masyarakat sebagai bagian dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
“Sistem Natural Farming dipilih karena dipandang cocok untuk dipraktekan di masyarakat Pucanganom yang mayoritas masyarakatnya mengandalkan sektor pertanian dan peternakan sebagai mata pencaharian,” jelasnya
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Gunungkidul, Sudodo, mengungkapkan apresiasinya terhadap kegiatan pelatihan Natural Farming.
“Semoga kegiatan Bangun Desa UKM Pramuka UIN Sunan Kalijaga tidak berhenti sampai selesainya bakti sosial ini. Gerakan Pramuka dapat terus menjadi salah satu elemen inisiator, Inspirator, dan mobilisator bagi pengembangan kegiatan yang ada di pedusunan lainnya,” kata dia.