Pencegahan banjir Sukoharjo untuk normalisasi Kali Langsur ternyata tidak masuk ke dalam program kerja BBWSBS.
Solopos.com, SUKOHARJO – Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) mengaku pihaknya tidak mendapat perintah untuk melakukan normalisasi Kali Langsur. Pengerjaan normalisasi Kali Langsur ini pun tidak masuk ke dalam program kerja BBWSBS sebagai upaya banjir Sukoharjo.
Normalisasi Kali Langsur untuk pencegahan banjir masih belum terealisasi. Menurut keterangan pengurus Posko Siaga Banjir di BBWSBS, Kamis (26/2/2015), Joko Sukoco, mengatakan BBWSBS saat ini tengah menggarap berbagai proyek pembangunan maupun perbaikan anak Sungai Bengawan Solo. “Kalau belum ada perintah untuk mengerjakan, kami tidak bisa,” ungkapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, anggaran pendampingan senilai Rp4,3 miliar telah dicabut. Dampak jika terus dianggarkan tetapi pekerjaan tak kunjung direalisasikan, dana tersebut dapat dianggap sebagai anggaran mencurigakan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Penundaan normalisasi juga disebabkan pembebasan lahan yang tak kunjung menemui titik terang.
Setiap hujan mengguyur, air di sungai Kali Langsur meluap. Luapan air merendam beberapa wilayah, seperti Setran, Bulakrejo, Klaseman, Klurahan, Curidan di Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Sukoharjo. Selain itu wilayah terdampak lainnya adalah Cluringan, Telukan, Parangjoro di Kecamatan Grogol.
Terkait pencegahan banjir Sukoharjo, Kabag Pemerintahan Sukoharjo, Ari Haryanto, sedang berada di luar kota dan belum bisa memberikan keterangan kepada Solopos.com ketika dihubungi lewat telepon.