Sport
Jumat, 27 Februari 2015 - 03:35 WIB

ARSENAL VS AS MONACO : The Gunners Butuh Keajaiban

Redaksi Solopos.com  /  Mulyanto Utomo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Manager Arsenal Arsene Wenger dan sejumlah peain cadangan menyaksikan kekalahan timnya atas Monaco dalam babak 16 besar Liga Champions. JIBI/Reuters/Eddie Keogh

Arsenal vs AS Monaco berakhir dengan menyedihkan bagi The Gunners, julukan Arsenal. Sebagai tuan rumah Arsenal takluk 1-3.

Solopos.com LONDON—AS Monaco memberi pelajaran tentang pentingnya kesabaran kepada Arsenal. Tim asal Ligue 1 Prancis tersebut memanfaatkan counter-attack untuk menjinakkan Arsenal 3-1 pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions di Stadion Emirates, London, Kamis (26/2) dini hari WIB.

Advertisement

Bos Arsenal, Arsene Wenger, yang pernah menangani Monaco, pun dibayangi rekor buruk terliminasi pada babak 16 besar Liga Champions dalam lima musim beruntun! Arsenal jelas membutuhkan keajaiban untuk membalikkan ketertinggalan dua gol ketika bertandang ke markas Monaco di leg kedua, 17 Maret mendatang. Untuk lolos ke babak berikutnya, Arsenal setidaknya perlu menang 3-0 pada leg berikutnya.

Fakta berbicara, tak ada tim yang bisa lolos ke babak berikutnya di fase knock out Piala/Liga Champions setelah kalah dua gol pada laga kandang sejak Ajax Amsterdam pada 1969.  Selain itu, Monaco tidak pernah kebobolan tiga gol dalam 11 pertandingan kandang terakhir di berbagai kompetisi, sebelum ke Emirates.

“Kami tidak dalam level yang kami inginkan, kebobolan tiga gol akan membuat kami sangat sulit di leg kedua. Kami seperti kehilangan saraf dan rasionalitas di lapangan. Kami tidak cukup tajam dan kami harus membayar kesalahan ini,” urai Wenger, seperti dilansir Reuters.

Advertisement

Arsenal unggul mutlak 57% penguasaan bola. Namun, The Gunners, julukan Arsenal, kesulitan menembus pertahanan solid yang diperagakan tim tamu. Di sisi lain, meski Olivier Giroud dkk. berkali-kali melepaskan tembakan, tidak ada yang berubah shot on target di babak pertama.

Arsenal justru membuat keteledoran di bagian belakang yang berujung gol pemain Monaco, Geiffrey Kondogbia pada menit ke-38. Bermula dari serangan balik, Kondogbia melepas tembakan dari jarak jauh. Namun, bola itu membentur bek Arsenal, Per Metersacker, yang mengubah arah dan mengecoh kiper The Gunners, David Ospina.  Alhasil, bola Kondogbia merobek gawang Arsenal.

Serangan balik kembali menjadi senjata Monaco untuk menggandakan keunggulan. Striker Monaco, Dimatar Berbatov, yang pernah membela Tottenham Hotspur, Manchester United, dan Fulham, memaksa Ospina memungut kembali bola dari gawangnya setelah menerima umpan Anthony Martial.

Advertisement

Alex Oxlade-Chamberlain yang turun dari bangku cadangan menjadi sorotan utama dalam drama berdurasi tiga menit tujuh detik pada injury time babak kedua. Chambo, sapaan Oxlade-Chamberlain, mencetak gol untuk mempertipis ketertinggalan Arsenal menjadi 1-2. Namun, tak berapa lama kemudian, dia membuat blunder saat membawa bola hingga direbut pemain Monaco, Bernardo Silva, yang dituntaskan Yannick Ferreira-Carrasco menjadi gol.

“Kami sangat bagus, Arsenal tim bagus namun kami ingin menang lebih dibandingkan mereka. Kami berjuang sepanjang pertandingan memenangai tantangan dan mencetak banyak gol,” ungkap Berbatov kepada Sky Sports.

Monaco pun berpeluang besar menginjakkan kaki ke perempat final kompetisi terelite di Eropa ini untuk kali pertama sejak 2004. Meski demikian, tim polesan Leonardo Jardim itu tetap tak mau meremehkan lawan mereka. “Kami tidak berpikir [telah meletakkan satu kaki di babak berikutnya] karena Arsenal sebuah tim spesial dengan para pemain hebat,” lanjut Berba. (Hanifah Kusumastuti/JIBI/Solopos)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif