Jateng
Kamis, 26 Februari 2015 - 08:50 WIB

TINGKAT KONSUMSI DI JATENG : BI Yakin Kepercayaan Konsumen di Jateng Meningkat

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi uang (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

ilustrasi uang (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Tingkat konsumsi di Jateng menurut Bank Indonesia tetap membaik. BI mengungkapkan keyakinan konsumen di Jawa Tengah meningkat seiring dengan meningkatnya persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini 

Advertisement

 

Kanalsemarang.com, SEMARANG—Bank Indonesia mengungkapkan keyakinan konsumen di Jawa Tengah meningkat seiring dengan meningkatnya persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan enam bulan mendatang.

“Hasil survei yang kami lakukan pada bulan Januari lalu ada peningkatan keyakinan dibandingkan pada bulan sebelumnya dan tetap berada pada level optimis,” kata Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Wilayah V Jateng-DIY Iskandar Simorangkir seperti dikutip Antara, Selasa (24/2/2015).

Advertisement

Menurutnya, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Jawa Tengah Januari 2015 tercatat sebesar 125,77 atau meningkat dari bulan sebelumnya yang hanya sebesar 123,9. Kenaikan IKK terjadi pada kota Semarang dari 128,4 pada Desember 2014 menjadi 128,5 pada Januari 2015, serta kota Tegal dari 107,7 pada Desember 2014 menjadi 109,7 pada Januari 2015.

Peningkatan tersebut juga tercermin melalui peningkatan Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK). IEK tercatat 119,43 pada Januari 2015 atau lebih besar dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 116,03. Hal serupa juga terjadi pada IEK yang meningkat dari 131,77 pada Desember 2014 menjadi 132,10 pada Januari 2015.

Sementara itu, konsumen juga memperkirakan harga barang dan jasa akan menurun pada tiga bulan mendatang. Hal ini sebagaimana terlihat dari indeks ekpektasi harga tiga bulan mendatang yang turun dari 184,2 pada Desember 2014 menjadi 175,2 pada Januari 2015.

Advertisement

Penurunan ekspektasi harga tersebut terjadi pada semua jenis barang, di antaranya bahan makanan, makanan jadi, bahan bakar dan transportasi.

“Penyebab penurunan tersebut merupakan respon konsumen terhadap penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada awal Januari 2015 yang pada lanjutannya dapat menurunkan harga barang dan jasa lainnya,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif